Langsung ke konten utama

Tea&Book

    Saya seorang penggila buku. Dan salah satu tempat yang paling saya sukai untuk membaca buku adalah toko buku itu sendiri. Kenapa tidak? Tempatnya nyaman, sofanya empuk, kadang ada kolam ikan yang dilengkapi gemericik air, musiknya lembut. Sungguh tempat yang sempurna untuk menikmati buku.  Terkadang penjaga toko membiarkan pembaca-pembaca duduk nglesot di lantai. Pemandangan ini paling sering saya jumpai di bagian komik dan bacaan anak.

    Bila sedang berada di toko buku, saya bisa melahap 3 buah novel dalam satu hari. Kadang saya berada di toko buku dari jam 10 pagi hingga menjelang maghrib. Dan tidak membeli satu buku pun. Hahahaha. Sungguh konsumen yang bandel.
    Kelemahan membaca buku di dalam toko buku seperti itu adalah kita tidak bisa menikmati segelas air,teh, kopi, atau minuman apapun itu. Kalau kita termasuk orang yang mudah haus bila berada di lingkungan dingin, bersiap-siaplah tersiksa jika hendak membaca buku gratis seperti ini. Udara yang dingin dan kering membuat kita senantiasa haus dan tenggorokan jadi kering.
    Sungguh nikmat bila ada kafe yang menyediakan snacks dan buku sekaligus. Sambil makan kita bisa membaca novel, sejarah, majalah, komik, self-help, motivasi, dan lain-lain. Sayang sekali tempat-tempat seperti itu jarang ditemui. Kalau tidak makanannya mahal bukan main seperti lifestyle restaurant, maka tempatnya yang sulit dicapai. 
    Buat pengelola rental buku dan toko buku, kenapa tidak membuat konsep kafe yang menyediakan bacaan seperti ini? Majalah dan koran disediakan gratis bagi siapa saja yang membeli makanan atau minuman. Tapi pengunjung yang bisa menikmati buku di kafe ini harus membayar uang iuran mingguan atau bulanan. Untuk mencegah buku rusak terkena makanan, minuman atau disobek pengunjung, sebelum dan sesudah membaca buku diperiksa oleh petugas khusus. Buku juga perlu disampul plastik dan diberi pembatas buku agar pengunjung tidak tergoda untuk melipat halaman buku.
    Buku-buku yang disediakan disarankan jenis-jenis buku best seller. Tidak semua orang mampu dan mau membeli bukubuku ini. Tapi bila mereka bisa menikmatinya dengan harga hanya seperempatnya dan tidak harus memikirkan untuk menyimpan dan merawatnya mungkin saja mereka akan tertarik. Koran harian dan majalah mingguan disediakan gratis bagi pengunjung kafe yang tidak berminat membaca buku tebal.
    Makanan atau minuman yang disajikan jenis-jenis yang ringan dan tidak mengenyangkan. Macam-macam teh dan kopi, jahe hangat, jamu-jamuan dan limun termasuk ringan dan bisa diminum berkali-kali. Makanan yang disajikan sebaiknya tidak berminyak karena minyak bisa merusak halaman-halaman buku lebih cepat. Kalau ingin menyajikan makanan berminyak sebaiknya dibungkus kertas minyak. Makanan yang sesuai antara lain biskuit, croissant, wafer, pancake, gethuk, putu ayu, keripik, puding, dan jenis-jenis cemilan lain. Semakin banyak makanan dan minuman yang dihabiskan pembaca tentu akan meningkatkan pemasukan kafe.
    Fasilitas lain yang bisa disediakan kafe antara lain musik, internet wi-fi, ruang khusus perokok, toilet dan mushola. Televisi tidak disarankan karena akan memecah konsentrasi pengunjung dari buku yang sedang dibacanya. Sinyal wifi yang disediakan sebaiknya diproteksi. Hanya pengunjung yang membayar yang bisa menikmati sinyal wifi.
    Biaya yang dikenakan kepada pengunjung antara lain biaya penyewaan buku, biaya makanan dan minuman , dan biaya internet wi-fi. Biaya penyewaan buku yang akan dibaca di tempat disarankan sebesar 15-25% dari harga buku. Kalau ada 6 orang saja yang membaca buku itu dalam satu minggu maka pemilik kafe bisa segera balik modal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

The Last Ship

Sebuah virus yang lebih mematikan dari Ebola dan lebih menular dari SARS menyerang penduduk bumi. Belum ada vaksinnya. Penduduk dunia yang tewas karena virus bertambah dengan cepat dari hari ke hari. Harapan terakhir ada di pundak virolog Dr. Rachel Scott dan awak kapal USS Nathan James. Mereka berjuang mencari vaksin virus tersebut agar dapat segera diberikan kepada orang-orang yang terinfeksi. The Last Ship adalah tontonan yang tepat bagi wanita pencandu ketegangan tapi tidak ingin kehilangan hiburan wajah-wajah tampan. Marinir-marini kapal USS Nathan James adalah gambaran ideal pasukan angkatan laut. Taktis, kuat, gesit, lincah, serba bisa, dan lumayan punya rasa humor. Bagi para wanita, inilah salah satu serial yang memanjakan mata.