Langsung ke konten utama

Mindless Eating by Brian Wansink, Ph.D

Badan terlalu kurus, ingin digemukkan? Bisa. Terlalu gemuk, ingin dikuruskan? Juga bisa. Sudah ribuan buku tentang diet yang ditulis. Kebanyakan menawarkan metode yang diklaim baru dan revolusioner. Namun sedikit yang menulis pengaruh kebiasaan dan pola makan terhadap berat badan. The Power of Habit (Charles Duhigg) dan Mindless Eating melihat diet dari sudut pandang psikologi manusia. Jika Duhigg melihat diet sebagai akibat kebiasaan makan yang salah, maka Wansink melihat diet sebagai suatu kebiasaan yang dapat dibentuk dan dimanipulasi. Jika Duhigg bercerita dengan gaya jurnalistik, Wansink berkisah dengan gaya semi akademis.
Dalam Mindless Eating, Wansink menceritakan sejumlah pengalaman, dialog dan riset yang dilakukannya terkait kebiasaan makan manusia. Pertama ia akan menjelaskan satu atau dua dugaan atau hipotesis, lalu ia melakukan sejumlah riset dengan responden dan kondisi yang berbeda untuk membuktikan hipotesis tersebut. Misalnya: ia menduga bahwa ukuran piring mempengaruhi jumlah makanan yang disantap. Ia bersama sejumlah mahasiswa melakukan percobaan dengan responden pengunjung restoran. Cara pengukurannya pun sederhana. Peneliti cukup menghitung volume sup atau berat ayam goreng yang tersisa pada akhir sesi.

Jika Duhigg hanya memaparkan pentingnya perubahan kebiasaan makan saat diet, maka Wansink menjelaskan secara terperinci metode-metode perubahan kebiasaan pola makan tersebut. Misalnya: memperkecil ukuran piring, membiarkan tulang daging menumpuk di depan kita pasca makan, merencanakan menu yang dimasak selama seminggu, memakai metode trade-off (hanya akan makan eskrim pasca jogging 4 km), memasang hambatan kecil (seperti tidak menyediakan keripik atau soda di rumah), makan sendirian saja saat ke restoran, memasang musik berisik semacam dance atau rock saat makan, dan metode lain-lain yang sudah teruji.
Bagi akademisi atau ahli gizi, Mindless Eating adalah sumber berharga tentang perilaku makan manusia dan acuan metode yang sesuai untuk memodifikasi kebiasaan tersebut. Bagi masyarakat awam, buku ini adalah sumber terpercaya tentang bagaimana melakukan diet yang berhasil dan tidak menyakitkan.

Buku setebal 276 halaman ini bisa didapat di Google Play seharga IDR 123ribu. Sangat direkomendasikan bagi kita yang ingin membentuk pola makan sehat. 4 out of 5 stars for Mindless Eating.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

The Last Ship

Sebuah virus yang lebih mematikan dari Ebola dan lebih menular dari SARS menyerang penduduk bumi. Belum ada vaksinnya. Penduduk dunia yang tewas karena virus bertambah dengan cepat dari hari ke hari. Harapan terakhir ada di pundak virolog Dr. Rachel Scott dan awak kapal USS Nathan James. Mereka berjuang mencari vaksin virus tersebut agar dapat segera diberikan kepada orang-orang yang terinfeksi. The Last Ship adalah tontonan yang tepat bagi wanita pencandu ketegangan tapi tidak ingin kehilangan hiburan wajah-wajah tampan. Marinir-marini kapal USS Nathan James adalah gambaran ideal pasukan angkatan laut. Taktis, kuat, gesit, lincah, serba bisa, dan lumayan punya rasa humor. Bagi para wanita, inilah salah satu serial yang memanjakan mata.