Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Movie: One Cut of The Dead (OCoTD)

Walaupun tidak termasuk film yang ditayangkan di Festival Film Jepang, OCoTD berhasil menarik penonton untuk memenuhi bioskop. Bahkan beberapa aktornya bersedia datang ke Indonesia demi mengadakan meet and greet . Film horor/komedi ini memang sangat-sangat lucu, saya masih tertawa kalau mengingat ceritanya. Film dibuka dengan sekelompok kru film yang dikejar-kejar zombie saat mereka sedang syuting. Beberapa kru bahkan berubah menjadi zombie. Aktor utama wanita yang dikejar-kejar zombie harus berjuang bertahan hidup, termasuk memenggal kekasihnya yang berubah jadi zombie. Itulah cerita 30 menit pertama.

Movie: One Week Friend

One Week Friend (OWF) adalah film kedua dari Festival Film Jepang yang saya tonton. Tema utama: cinta. Kaori hilang ingatan setiap hari senin. Ia menjauhi semua orang yang mencoba berteman dengannya. Yuki, teman sekelasnya, berusaha mendekati dan membantunya mengingat dengan bertukar buku harian. Perlahan-lahan, Kaori bisa mengingat kejadian atau orang yang ditemuinya dari minggu-minggu sebelumnya. Yuki senang sekali. Namun, teman dan kekasih dari masa lalu Kaori datang. Kaori memperoleh kembali ingatan masa lalunya, dan melupakan Yuki.

Movie: Parks

Selama 7-16 Desember 2018, CGV Grand Indonesia menghelat acara Festival Film Jepang. Film pertama yang kutonton adalah Parks. Saat itu, sutradara Parks ikut hadir dan mengisi diskusi (dengan dibantu penerjemah). Cerita Parks berpusat pada mahasiswa semester akhir Jun (Ai Hashimoto) yang berjuang menyelesaikan tesis pasca putus dari pacarnya. Suatu hari ia berjumpa dengan Haru yang sedang mencari kekasih ayahnya. Mereka sepakat untuk bersama-sama mencari wanita bernama Sachiko tersebut. Motif Jun: menjadikan Sachiko sebagai tema tesisnya. Haru ingin menulis novel tentang Sachiko.

Circe by Madeline Miller

Kalau anda bosan dengan cerita adaptasi mitologi berbau petualangan alar Rick Riordan atau Neil Gaiman, tapi masih kepengen mencari cerita berbau mitologi Yunani, Circe bisa menjadi pilihan. Berbeda dengan kisah mitologi ala dua pengarang di atas yang temponya cenderung cepat dan penuh kejutan, jalan cerita Circe lebih lambat. Konflik yang disajikan datar. Pembaca yang terbiasa dengan cerita mitologi yang penuh kejutan dan petualangan yang dibatasi waktu bisa merasa santai saat membaca Circe. Tidak ada humor mengocok perut. Tidak ada pahlawan yang dikejar batas waktu. Tak ada tokoh yang tiba-tiba muncul dari antah berantah. Tenang. Buku ini adalah novel/biografi Circe, seorang Titan yang memiliki waktu hidup nyaris tak terbatas. Mengikuti jalan hidup Circe dari lahir sampai melepaskan keabadiannya merupakan sebuah pengalaman yang tenang, seperti menyesap teh tubruk pelan-pelan di sore hari. Di buku ini, pembaca disuguhi bagaimana seorang Titan (pendahulu dewa dewi Yunani) m

Chef: Three Star School Lunch

Seperti apa rasanya menikmati makan siang dari sekolah yang dimasak dan disajikan oleh koki ( chef ) yang meraih 3 bintang Michelin? Hoshino Mitsuko baru saja dipecat dari restorannya sendiri karena menyebabkan keracunan makanan pada seorang kritikus makanan. Dalam kondisi kesulitan uang, ia menerima tawaran seorang produser TV untuk menjadi koki di SD Mitsuba. Di situ ia tidak bisa seenaknya menentukan menu makanan. Ia harus patuh pada ketentuan harga dan gizi sesuai dengan Undan-Undang Makan Siang Sekolah. Sembari bekerja sebagai koki sekolah, di malam hari Mitsuko membuka warung tenda nya sendiri.

LT Pro Long Lasting Matte Lip Cream

My search for the perfect and wearable lipcream haven’t finished yet. From some beauty vlogger I found out that a local make up brand, LT Pro, make a line of lip cream thats wearable and affordable. Comparing to Sariayu’s or Make Over’s, it is relatively cheap. We can get it for IDR 70-90k at local cosmetic shop. It has amazing lasting power. I can wear it for almost 12 hours without fading, or 8 hours if I eat in between. Its packaging relatively simple. Not too extravagant, not shiny, but no ugly, too. This Lip Cream is so amazing for a less than 100k product, its a shame that not many women know or wear it. I think La Tulipe must intensify its marketing effort in order to galvanizing its sales. For every girls and women out there, if we can get a great local product for 80k, why would we bother on spending IDR 200k on some so so lip cream with french name on it?

Crazy Rich Asians (Movie Version)

             Minggu lalu saya berkesempatan menonton salah satu film tentang orang-orang kaya Asia Tenggara yang diproduksi Hollywood dan semua aktor/aktrisnya memiliki darah Asia. Film yang termasuk genre komedi satir ini mengisahkan Rachel Chu yang pergi ke Singapura untuk berkenalan dengan orang tua kekasihnya. Di Singapura, ia menemukan bahwa keluarga kekasihnya sangat kaya (untuk ukuran Asia Tenggara) dan memiliki budaya yang berbeda dengan budaya China di Amerika tempat Rachel dibesarkan.     Buat yang pernah membaca novelnya tapi tidak tahu seperti apa pakaian/sepatu/tas/rumah yang dideskripsikan (30% isi novel Crazy Rich Asian adalah penyebutan merk rumah mode ternama Eropa dalam berbagai hal yang dipergunakan tokoh-tokohnya), maka dapat bersyukur saat melihat versi filmnya. Akhirnya kita bisa tahu seperti apa baju klasik 80an atau arsitektur Art Deco. Tone warna film yang lembut dan colourfull membantu penonton mengapresiasi keindahan setiap peristiwa.           Bagi

Why Aren't They Shouting By Kevin Rodgers

      Masa lalu selalu aktual. Jika di Indonesia krisis di tahun 1998 terus menerus diteliti, dikaji, didiskusikan, dan dibahas, maka di Eropa dan Amerika krisis tahun 2008 lah yang mendapat perlakuan sama. Sudah puluhan buku dan penelitian dirilis untuk menunjukkan berbagai segi dari krisis tersebut, mulai dari penyebab terjadinya, kenapa dampaknya sangat luas dan menghancurkan, kebijakan pemerintah untuk menanganinya, efek sampingnya bagi industri keuangan dan masyarakat, serta masih banyak hal lainnya.       Buku ini tidak hendak membahas krisis 1998 maupun 2008. Kevin Rodgers sang penulis memfokuskan perhatiannya pada satu hal: bagaimana teknologi memberi ruang untuk terjadinya krisis yang semakin berdampak luas dari waktu ke waktu. Meminjam istilah Tim Harford dalam Messy: teknologi meniadakan kemampuan manusia mengatasi masalah-masalah sederhana, sehingga membuat nya tidak berdaya saat menghadapi masalah besar.

L'oreal Infallible Pro Matte

   Beberapa hari yang lalu Lazada membuka diskon hingga 50% untuk produk produk kosmetik. Salah satu merek kosmetik yang memberi diskon besar adalah L'oreal. Produk L'oreal yang saya dengar cukup murah dan berkualitas bagus adalah L'oreal Infallible Pro Matte Foundation. Beberapa video  beauty   blogger  di Youtube merekomendasikan produk ini.      Pada perhelatan diskon tersebut, harga  foundation  ini terpangkas hingga separuhnya. Dari IDR 160ribu menjadi IDR 89ribu. Tentu saja langsung dimasukkan ke dalam keranjang dan dibayar (beserta satu produk L'oreal lain).      Kesan pertama saya saat menggunakan produk ini adalah: benar-benar ringan. Serasa tidak memakai alas bedak. Kita tidak perlu pakai bedak lagi setelah memakai alas bedak ini. Tidak lengket. Tidak berminyak. Wajah saya langsung menjadi  matte.  Rasanya seperti memakai bedak dari Clinique yang harganya ratusan ribu itu.      Dari sisi daya tahan, ia bisa bertahan hingga 14 jam, dari jam 7 pa

Maybelline Super Cushion

Setelah sekian lama setia mencoba kosmetik merek dalam negeri, akhirnya saya iseng lagi mencoba merek kosmetik dari grup L’oreal. Kali ini sasarannya adalah Maybelline Super Cushion Ultra Cover Cushion in Natural Beige. Cushion ini mengandung SPF 50+ dan PA+++ yang diklaim mampu menahan radiasi sinar matahari. Wadah luarnya yang dari karton tidak terlalu istimewa, hitam dengan garis beige. Harga produk ini relatif mahal, Rp 220ribu di toko kosmetik Blok M.Dibandingkan dengan cushion dari Essence yang sempat dibeli tahun lalu, cushion dari Maybelline ini lebih baik dari segi kemasan, aplikator nya pun lebih empuk, mudah digunakan, dan tidak meninggalkan bekas aneh di wajah Hal yang istimewa dari Maybelline Super Cushion adalah daya tahannya dan kemampuannya menyerap minyak di wajah. Saya menggunakannya untuk kegiatan luar ruangan selama 5 jam dan dalam ruang selama 6 jam, dan Maybelline Super Cushion ini masih tetap menempel sempurna di wajah. Ketika lipstik sudah lu

Mustika Putri LipLicious Cream in Cotton Candy

Beberapa waktu yang lalu official store Mustika Ratu memberikon diskon besar atas sebagian besar produknya ( sale ). Salah satu produk yang didiskon adalah Putri LipLicious Cream. Saya tertarik dengan produk ini karena sepertinya jarang dibahas beauty blogger dan beauty vlogger , plus harganya murah. Jadilah saya membeli lipcream ini. Warna yang dipilih waktu itu adalah Cotton Candy. Sengaja saya pilih yang warnanya agak kalem supaya dapat dipakai tiap hari. Walaupun setelah saya aplikasikan di bibir, jatuhnya malah terlalu norak, pink muda menyala. Dari segi kemasan, lipcream ini cukup sederhana. Tidak banyak ornamen atau tulisannya. Kemasannya sedikit mengingatkan saya pada lipcream dari Maybellione atau Revlon kemasan lama. Hal yang mengesankan dari Liplicious Cream adalah pigmentasinya. Sangat kuat, seperti memakai cat tembok. Kekurangannya, ia cenderung membuat bibir jadi kering dan terlihat pecah. Staying powernya bagus, bisa sampai 8 jam. Konsekuensinya, lip

Viva Queen Perfect Shape Liquid Eyeliner

Mencari eyeliner cair yang murah, awet, waterproof, tidak iritasi, dan mudah dibersihkan? Viva jawabannya. Harganya murah, Cuma 40ribu. Dapat dibeli di pasar tradisional, toko kosmetik biasa, ataupun secara daring. Karena menyasar kalangan menengah ke bawa, eyeliner Viva ini sulit ditemui di Mall, kecuali bila mall tsb memiliki toko kosmetik tradisional. Daya tahannya luar biasa, bisa mencapai 13 jam, dan tahan air. Sejauh ini tidak menimbulkan rasa pedas di mata atau gatal-gatal. Membersihkannya pun cukup mudah, bisa dengan water based cleanser. Berbeda dengan eyeliner gel yang cenderung mbleber di kelopak mata saya yang berminyak, eyeliner cair dari Viva ini tahan cukup lama dan mudah digunakan. Cara pakainya cukup mudah, diulaskan saja ke mata mengikuti garis tepi kelopak mata. Dengan kelopak mata berminyak seperti saya, waktu keringnya relatif lama, bisa 15 detik. Sebaliknya pada mata dengan kulit normal atau kering mungkin 5 detik sudah kering.

Pixy Waterproof Mascara Black

Untuk kesekian kalinya saya membeli kosmetik dari Pixy. Harga murah, packaging menarik dan perasaan seperti tidak memakai dempul saat mengenaikan kosmetik dari pixy membuat saya menjadikan pixy’s product sebagai salah satu must try cosmetics product. Kali ini produk kosmetik dari pixy yang saya coba adalah pixy waterproof mascara black. Harganya murahhhhh, hanya IDR50ribu  di pasar tradisional. Packagingnya cukup menarik: kombinasi botol hitam dengan tutup pink. Bentuk botolnya menyerupai jarum pasir, menyempit di tengah dan agak membulat di ujung-ujungnya.

Detective Conan: Zero The Enforcer

Setelah sekian lama, hampir 3 tahun, abstain menonton anime di bioskop, akhirnya minggu ini saya memutuskan untuk menonton Detective Conan: Zero The Enforcer. Movie Detective Conan yang ke-22 ini adalah anime pertama yang diputar jaringan bioskop CGV setelah 4bulan yang lalu sempat menayangkan One Piece. Tidak ada versi 3Dimensi untuk anime ini, jadi cukup dinikmati di layar biasa. Anime ini tidak diputar di jaringan 21. Sepengetahuan saya, jaringan bioskop yang memutarnya antara lain CGV (dulu Blitz), Cinemaxx, dan Platinum. Conan: Zero The Enforcer adalah film yang dapat membuat penontonnya melupakan handphone dan jam tangan. Cerita mengalir dengan kecepatan yang bervariasi. Emosi dan rasa penasaran penonton ditumbuhkan pada setiap adegan. This movie is so good we can’t breathe. An action packed movie wrapped in tangled mistery. Every layer of its story will make you curious. Consistent with its predecessors, Conan Movie always highlights one of Tokyo or Japan’s lan

The Life Changing Manga Of Tidying Up By Marie Kondo

 Apakah cara yang paling mudah dalam menyampaikan pesar? Bisa melalui lisan, tulisan, suara, atau gambar. Gambar adalah salah satu cara yang paling efektif dan mampu menjangkau banyak orang, apalagi gambar yang dilengkapi cerita, alias komik. Bahasa Jepangnya: manga. Manga  ini saya beli di Google Play Store seharga 10 rb saja saat promo imlek 2018. Sebetulnya sudah punya versi bukunya, tetapi versi manga ini lebih enak dibaca dan lebih mengena. Salah satu daya tarik yang membedakan versi manga dengan versi narasinya adalah adanya tokoh-tokoh yang membentuk cerita dalam manga. Alkisah, Chiaki tinggal di apartemen yang sangat berantakan. Barang-barangnya berserakan di sana-sini. Bahkan di dalam apartemennya yang relatif luas tersebut ia kesulitan memasak atau menemukan bajunya. Ia meninggalkan sampahnya menumpuk di balkon sampai tetangganya mengeluh. Frustrasi dengan kondisi tempat tinggalnya yang berantakan, Chiaki memutuskan untuk menyewa jasa Marie Kondo, seorang

Resign By Almira Bastari.

Sebelumnya saya sama sekali tidak mengenal siapa itu Almira Bastari. Nama tersebut tidak pernah dijumpai dalam daftar buku perpustakaan di daerah yang saya tinggali. Dari hasil googling, ia diketahui pernah mengeluarkan satu novel, Melbourne Wedding Marathon (akan dibahas kemudian), yang diterbitkan oleh Grasindo. Resign menarik perhatian karena sering disebut dalam grup Telegram Goodreads Indonesia. Karena penasaran, saya pun membeli bukunya di toko buku terdekat. Ternyata hype dari Resign tidak terlalu berlebihan. Resign adalah salah satu novel metropop terkocak yang pernah saya baca. Sepanjang 3 jam membaca Resign, saya tidak bisa berhenti tertawa. Jalan cerita Resign sebetulnya mudah ditebak. Kisah cinta pekerja kantoran yang dibungkus dengan keseharian karyawan yang tertindas, persaingan antar pekerja yang berlomba-lomba untuk keluar dari kantor (lama) dan membebaskan diri dari siksaan tekanan pekerjaan, dan kisah bagaimana mereka menyeimbangkan kerja dan kehidupan pr

Melbourne Wedding Marathon by Almira Bastari

Agak beda dengan Resign yang bisa membuat pembacanya terpingkal-pingkal sampai sakit perut, MWM mengajak pembacanya kilas balik ke masa cinta pertama di saat sudah menginjak usia matang, dengan bumbu agak berat: kesetaraan gender. Sydney setuju menjadi kekasih kontrak Anantha selama sebulan. Lama kelamaan keduanya saling jatuh cinta. Akibat tekanan dari mantan pacar dan keluarga Anantha, Sydney memutuskan berbohong agar kekasih kontraknya tersebut mau keluar dari kehidupannya. Heroine dalam MWM digambarkan sebagai wanita berprestasi, cantik, dan mandiri yang membuatnya dijauhi pria. Bahkan teman pria sekontrakannya menyalahkannya atas segala pencapaian dan kelebihannya tersebut. Sampai ia berjumpa dengan Anantha, yang sukses tapi lelah dan “kosong” hidupnya. Mereka saling mengisi kehidupan selama sebulan, sampai perbedaan kasta dan tekanan sosial membuat Sydney menyerah. Hal yang paling menarik dari MWB adalah rayuan-rayuan gombal Ananta kepada Sydney. Walaupu