Jadi fresh graduate ekuivalen dengan pencari kerja. Dan salah satu persyaratan menjadi jobseeker adalah berpenampilan menarik yang bisa diasosiasikan dengan kemampuan berdandan dan mengatur penampilan. Jadi mulai saat itu aku harus bisa berdandan, mempercantik diri atau minimal bisa pake bedak. Padahal selama kuliah aku nyaris tidak pernah berdandan. Paling banter ya pake pelembab, bedak, tabir surya dan lipbalm. Never thought bout lipgloss, mascara, eyeliner, blush on, bahkan foundation atau two way cake saja aku tidak tahu *sigh . Tapi demi kelancaran misiku mencari kerja, aku mulai belajar sedikit-sedikit cara mempercantik diri.Selain itu aku juga harus belajar memadu-padankan pakaian, sepatu, dan tas. Wow!! A very hard work.
Pertama yang kuperhatikan adalah pakaian. Sangat sedikit pakaian untuk jobseeker yang kumiliki. Pakaian wajib jobseeker sama dengan pakaian wanita kantoran. Blus putih atau hitam (yang netral), jas atau hem (netral juga), celana kain (lebih disukai kalau hitam), jilbab hitam atau putih, sepatu hitam berhak 5 cm (atau kitten heels), dan tas cangklong. Nah, dari kesemuanya aku tidak punya tas cangklong dan sepatu kitten heels!!
Kemudian bergeser dikit ke muka. Wajah adalah bagian sangat penting bagi jobseeker karena untuk mencari pekerjaan jaman sekarang harus berpenampilan bak model cat walk. Kalaupun tidak bisa, minimal mau pergi ke salon buat mermak wajah. Pada sesi jobfair yang kadang kuhadiri, jobseeker wanitanya betul-betul berdandan bak fotomodel. Blush on? check! Eyeshadow? check! Mascara? check! Karena tidak mau tersingkir dari dunia yang kejam ini, dengan amat sangat terpaksa sekali aku membeli beauty kit dari Sariayu. Beauty Kit ini sudah dibahas di postingan lain.
Selanjutnya adalah berkas-berkas yang menjadi senjata para pencari kerja. Mencakup foto kopi ijazah dan transkrip nilai yang sudah dilegalisir, kartu kuning yang juga sudah dilegalisir, curriculum vitae (CV) dalam bahasa inggris dan bahasa indonesia, template surat lamaran yang disimpan di flashdisk sehingga bisa digunakan sewaktu-waktu, foto 3x4, 2x3, dan 4x6 yang berwarna, dan SKCK (surat keterangan catatan kelakuan) dari kepolisian setempat. Semua itu sudah harus siap di dalam tas.
Pertama yang kuperhatikan adalah pakaian. Sangat sedikit pakaian untuk jobseeker yang kumiliki. Pakaian wajib jobseeker sama dengan pakaian wanita kantoran. Blus putih atau hitam (yang netral), jas atau hem (netral juga), celana kain (lebih disukai kalau hitam), jilbab hitam atau putih, sepatu hitam berhak 5 cm (atau kitten heels), dan tas cangklong. Nah, dari kesemuanya aku tidak punya tas cangklong dan sepatu kitten heels!!
Kemudian bergeser dikit ke muka. Wajah adalah bagian sangat penting bagi jobseeker karena untuk mencari pekerjaan jaman sekarang harus berpenampilan bak model cat walk. Kalaupun tidak bisa, minimal mau pergi ke salon buat mermak wajah. Pada sesi jobfair yang kadang kuhadiri, jobseeker wanitanya betul-betul berdandan bak fotomodel. Blush on? check! Eyeshadow? check! Mascara? check! Karena tidak mau tersingkir dari dunia yang kejam ini, dengan amat sangat terpaksa sekali aku membeli beauty kit dari Sariayu. Beauty Kit ini sudah dibahas di postingan lain.
Selanjutnya adalah berkas-berkas yang menjadi senjata para pencari kerja. Mencakup foto kopi ijazah dan transkrip nilai yang sudah dilegalisir, kartu kuning yang juga sudah dilegalisir, curriculum vitae (CV) dalam bahasa inggris dan bahasa indonesia, template surat lamaran yang disimpan di flashdisk sehingga bisa digunakan sewaktu-waktu, foto 3x4, 2x3, dan 4x6 yang berwarna, dan SKCK (surat keterangan catatan kelakuan) dari kepolisian setempat. Semua itu sudah harus siap di dalam tas.
Komentar