Gosh,have you ever feel bored to death? Yes i have. I remember the feelings, even now when i watch local tv programs. Can't they make some attractive and educated programs? How can our televisions full of bantering people maintain their own opinion, news anchors sizing up public opinions, stupid and fool soap operas, etc etc etc. And people still blame others for being disrespect and annoyed. Hell yeah, how can people become discreet, mature and tolerate others when they still watch those fool tv programs?
Well, sorry for rant and my fierce narrative. I am annoyed because Indonesian local television cannot make some useful programs. Isi televisi nasional berkisar antara sinetron, mengkritik pemerintah, kerusuhan, perdebatan antar "ahli", kasus video porno, parlemen korup, anggota DPR tidak berotak, dan lain sebagainya. Bahkan untuk acara non-prime time (bukan jam tayang utama) juga dipenuhi sinetron.
Sebetulnya tidak semua tayangan televisi buruk. Program wisata, kuliner, permainan anak, talkshow bermutu (Kick Andy, Provocative Proactive, Mata Najwa, Oprah Winfrey Show, Rachael Ray,dan sejenisnya) masih enak dilihat. Sayangnya persentase program seperti itu sangat kecil dibandingkan program debat kusir dan sinetron bodoh. Apalagi jam tayang program talkshow bermutu sangat tidak bersahabat, yaitu pada pukul 10.00 PM. Program wisata dan permainan anak biasanya ditayangkan pada 02.00 PM, saat anak-anak seharusnya sedang tidur siang atau mengikuti les.
Kenapa program-program yang bermutu tidak ditayangkan pada jam tayang utama saja? Kenapa justru sinetron tidak bermutu yang ditayang pada golden hour? Apakah pola pikir kebanyakan penonton televisi lokal picik seperti yang digambarkan sinetron? Kemana perginya sinetron bermutu seperti Si Doel dan Keluarga cemara?
Komentar