Langsung ke konten utama

Finesse Facial Cleansing Wipes

    Kali ini saya tergiur mencoba tisu pembersih wajah dari Mitu, yaitu Finesse Facial Cleansing Wipes. Pertama tertarik mencobanya karena harganya yang begitu murah, cuma IDR 3000. Kedua karena ada klaim mampu membersihkan waterproof mascara, menyegarkan dan membersihkan dengan lembut di packagingnya. Ketiga karena warna bungkusnya pink (manis sekali, cocok buat remaja putri). Keempat karena saya tidak cocok denga tisu basah dari Wetz yang terlalu kasar dan dingin.
    Saya mencobanya untuk membersihkan wajah yang "penuh" dengan make up. Mulai dari pelembab, bedak tabur, foundation, maskara, eyeshadow, petroleum jelly dan lipstik. Hasilnya bersih dan lembut di wajah. Bedak, foundation dan lipstik bisa terangkat dengan sempurna.
    Sayangnya tidak demikian dengan eyeshadow dan mascara. Saya menggunakan eyeshadow dari Sariayu dan maskara Maybelline Turbo Boost. Keduanya tidak bisa dibersihkan dengan Finesse Facial Cleansing Wipes. Eyeshadow hanya dapat dibersihkan sedikit dan tidak tuntas, bekas-bekasnya masih menumpuk di kelopak mata. Maskara bahkan sama sekali tidak bisa. Setelah mencoba berkali-kali, hanya bekas kehitaman saja yang nampak pada tisu pembersih ini. Maskaranya masih menempel dengan sempurna pada bulu mata.
    Dibandingkan dengan tisu basah dari Wetz, saya lebih menyukai Finesse Facial Cleansing Wipes. Walaupun tidak sesuai dengan klaimnya yang sanggup membersihkan maskara waterproof, tapi struktur tisu ini lebih lembut,wajah terasa lembab dan bersih setelah menggunakannya. Harganya juga tidak berbeda jauh. Setelah dibiarkan di udara terbuka, Finesse Facial Cleansing Wipes tidak cepat mengering. Dibutuhkan waktu semalam untuk membuatnya kering. Mungkin struktur tisu yang lebih lembut membuatnya mampu menahan kelembaban lebih lama.
    Untuk keperluan darurat dan dalam perjalanan, Finesse Facial Cleansing Wipes layak dipakai karena praktis dan murah. Namun bila ingin membersihkan kosmetik (terutama yang waterproof dan pigmented) sebaiknya membawa pembersih  yang lebih baik, karena tisu basah ini tidak sanggup membersihkan kosmetik dekorasi secara total.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

Istilah Kuliah : Share Swap (Tukar Saham)

Beberapa minggu yang lalu bursa saham dihebohkan oleh kegiatan share swap yang dilakukan Telkom (melalui anak perusahaannya, Mitratel) dengan Tower Bersama Infrastructure (TBIG). TLKM akan menukar 49% kepemilikannya di Mitratel dengan kepemilikan 5.9% atas TBIG. Detailnya: TLKM (pasca transaksi) punya 5.9% hak kepemilikan atas TBIG, sedangkan TBIG punya 49% kepemilikan di Mitratel. TLKM menyerahkan kepemilikan atas 49% saham Mitratel dengan kepemilikan atas 5.9% saham TBIG.