Langsung ke konten utama

The Power of Habit

Kita semua tentu pernah mendengar kalimat ini “pikiran membentuk tindakan, tindakan menjadi kebiasaan,kebiasaan membentuk perilaku dan perilaku membentuk takdir”. Untaian kata mutiara ini sering kali disebarkan melalui media sosial dan obrolan biasa. Tapi pernahkah kita memikirkan atau menelaah sains di balik untaian kalimat tersebut? Charles Duhigg menjelaskan dahsyatnya kebiasaan dalam karya terbarunya The Power of Habit.
Mengapa kita melakukan sejumlah kebiasaan? Kenapa kita seolah terprogram melakukan beberapa hal berulang kali setiap hari? Misalnya bangun jam 4.00, makan pukul 6.00, bekerja dari jam 7 pagi hingga 5 sore atau berangkat tidur puku 9 malam? Semua itu ada penyebabnya. Ada bagian di otak kita yang mengatur terbentuknya kebiasaan dan memastikan kita terus mengulangi kebiasaan di saat-saat tertentu.

Apakah karena kebiasaan sudah tertanam di otak kita lantas tidak bisa mengubahnya? Bisa. Kita bisa membuat dan membentuk kebiasaan baru dengan lingkaran penanda – rutinitas – ganjaran – tinanda (mengidam). Asal kita bisa menetapkan tujuan yang pasti dan ganjaran yang memuaskan , kita bisa membuat kebiasaan baru yang menguntungkan.
Hanya berhenti di sana sajakah? Tidak. Duhigg juga menceritakan sejumlah kisah sukses dan kisah mengerikan yang berhubungan dengan kebiasaan. Seperti bagaimana Starbucks merevolusi kebiasaan buruk karyawan-karyawannya plus mengubah mereka menjadi manajer-manajer handal. Atau bagaimana seorang ibu rumah tangga terjebak dalam kebiasaan berjudi tanpa akhir.
Di bagian akhir The Power of Habit, Duhigg menyisipkan langkah-langkah kecil bagi kita untuk membentuk kebiasaan baru. Ada 4 langkah kecil dan metodis yang bisa diterapkan oleh siapapun, bahkan orang dengan kemauan sangat lemah pun mampu mempraktekkan keempat langkah tersebut.
Versi terjemahan The Power of Habit sama bagusnya dengan versi aslinya, tidak ada hal-hal yang dikurangi atau dilebihkan. Buku ini tidak hanya berguna bagi psikolog saja. Pencandu cerita-cerita bisnis sukses bisa mereguk berbagai kisah gagal dan sukses. Bahkan pembaca awam bisa mendapat secuil hikmah dari kisah-kisah di dalamnya.

Dengan harga hanya 63ribu, The Power of Habit sangat layak dikoleksi dan dibaca berulang kali. Nilai 4.5 dari 5. May good habits bring us wonderful destiny

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

Istilah Kuliah : Share Swap (Tukar Saham)

Beberapa minggu yang lalu bursa saham dihebohkan oleh kegiatan share swap yang dilakukan Telkom (melalui anak perusahaannya, Mitratel) dengan Tower Bersama Infrastructure (TBIG). TLKM akan menukar 49% kepemilikannya di Mitratel dengan kepemilikan 5.9% atas TBIG. Detailnya: TLKM (pasca transaksi) punya 5.9% hak kepemilikan atas TBIG, sedangkan TBIG punya 49% kepemilikan di Mitratel. TLKM menyerahkan kepemilikan atas 49% saham Mitratel dengan kepemilikan atas 5.9% saham TBIG.