Walaupun di prakatanya disebutkan
bahwa buku ini tidak dimaksudkan seperti biografi, tetap saja 80% isinya adalah
kisa hidup sang penulis dan grup musik yang dibentuknya, Chaseiro. Sebagian
besar- 4 dari 5- foto di dalam nya pun memuat gambar penulis bersama kenalan
atau teman-temannya.
Tidak ada cerita bagaimana proses
produksi sebuah lagu atau album, hanya disebutkan sebuah lagu dapat dimulai
dari puisi atau melodi terlebih dahulu. Tidak dijelaskan pula secara mendetail
bagaimana aspek hukum seperti hak cipta atau hak atas kekayaan intelektual sebuah
lagu. Sepintas disebutkan sejarah perlindungan karya suatu lagu, dan peraturan
perundang-undangan di Indonesia yang melindungi royalti pemilik lagu
(pencipta), penyanyi (hak atas ekspresi), atau produser.
Dibandingkan dengan buku sejenisnya
– seperti The Song Machine: Inside The
Hit Factory karya John Seabrook – buku ini masih terasa banyak kekurangannya.
Selain isinya yang tidak sesuai dengan judulnya, saya rasa sampul buku ini juga
kurang menarik. Terlalu datar. Mengingat isinya yang kurang berbobot, saya
sarankan agar buku ini ditulis ulang oleh orang luar yang bukan produsen musik.
Atau bisa juga didefinisikan ulang: apakah akan menjadi sebuah buku biografi,
atau hasil investigasi yang murni membahas proses produksi dan aspek hukum dari
sebuah karya lagu. 2 dari 5 bintang.
Komentar