Hannah Sugarman sedang tertekan. Ia baru saja putus dari pacarnya, ia harus mencari hunian baru, dan ia semakin membenci pekerjaannya. Ide Rachel, sahabatnya, untuk mengadakan klub santap malam tak berijin di rumah induk semang barunya langsung disambarnya, walaupun itu berarti ia mengadakan usaha ilegal tanpa sepengetahuan pemilik rumah.
Hannah baru menemui masalah ketika pacar barunya ternyata sudah bertunangan dengan orang lain, klub santap malamnya menyebabkan kebakaran besar, ia bertengkar dengan Rachel, dan kedua orang tuanya mengetahui bahwa ia mengundurkan diri dari kantornya yang bergengsi. Hannah pun harus belajar untuk menghadapi ketakutan terbesarnya, yaitu berterus terang kepada orang tuanya, serta memperbaiki komunikasi dengna sahabat dan induk semangnya.
Novel setebal 440 halaman yang masuk ke dalam kategori atau genre chicklit ini cukup enak dinikmati. Ceritanya mengalir, narasinya tepat sasaran, dan transformasi karakternya digambarkan cukup realistis. Hannah bukanlah karakter yang akan saya sukai karena ia ceroboh, over-dramatizing, kurang memperhatikan sahabat dan lingkungannya, dan sudut pandangnya akan hidup terlalu sempit. Tapi ia sadar akan kekurangannya dan berupaya memperbaikinya. Karakter Hannah ini sering kita temui di keseharian, terutama di kalangan pekerja awal yang baru lulus kuliah.
Daya tarik utama novel ini adalah cara Dana Bate mendeskripsikan setiap makanan yang dimasak Hannah, dan sejarah tiap makanan. Rasanya seperti membaca salah satu episode Chef’s Table. Buku ini sudah jarang ditemui di Gramedia, tapi kita bisa membelinya di Google Play Store seharga IDR 60ribu (versi terjemahan Indonesia) atau IDR 86ribu (versi inggrisnya).
Komentar