Sepertinya di akhir tahun 2015 yang lalu
penerbit Bentang merilis satu genre bagi generasi wanita muda pembaca
Indonesia, yaitu Wedding Lit. Bisa ditebak buku-buku yang masuk genre ini pasti
berkaitan dengan pernikahan dan turunannya, entah dari sudut pandang kedua
(calon) pengantin, pengiring pria atau wanita, keluarga mereka, atau pihak wedding organizers. Salah satunya My
Wedding Dress dari Dy Lunaly.
Novel ini mengangkat tema yang agak berbeda,
yaitu bagaimana rasanya menjadi
pengantin wanita yang ditinggal pergi pasangannya di hari ijab kabul,
tanpa pemberitahuan. Setahun setelah ditinggal Andre di hari pernikahan, Abby
memutuskan bepergian memakai gaun pengantin agar pelan-pelan gaunnya menghitam,
menyerap kesedihannya. Di Penang, ia bertemu sesama orang Indonesia yang
berprofesi sebagai travel writer
bernama Wira yang kemudian menjadi teman seperjalanannya. Wira mengajak Abby
menjelajah Penang dan Singapura, membantunya melupakan kenangan-kenangan buruk
Abby dan dirinya sendiri.
My Wedding List adalah novel tentang dua jiwa
patah hati yang saling menemukan satu sama lain. Keduanya saling menyembuhkan
luka hati teman seperjalanannya.
Sebagaimana cerita cewek ala chicklit, teenlit, atau metropop, akhir
dari cerita ini mudah ditebak. Bahkan hanya dengan membaca seperempat bagian
awal buku saya bisa tahu endingnya: and
they live happily. Tapi bukan itu hal yang menarik dari My Wedding Dress.
Novel ini bertutur tentang berbagai tempat wisata di Penang dan Singapura yang
dibungkus dalam dialog ringan.
Pemilihan lokasi wisata dengan suasana hati
tokoh-tokohnya juga pas. Penang diasosiasikan dengan tempat menenangkan diri
dan mengenal orang-orang baru. Singapura tempat bersenang-senang dan membuka
lembar hidup baru. Australia adalah tempat memulai masa depan dengan belahan
jiwa.
Romantisme dalam My Wedding Dress merupakan
gabungan antara kecengengan dan ketegaran wanita. Cerita yang tidak terlalu
manis, agak pahit, bagai permen kopi karamel yang rasanya meleleh di mulut.
Berkesan, tapi mudah dilupakan. 3 dari 5 bintang untuk My Wedding Dress oleh Dy
Lunaly.
Komentar