Ingin memahami bagaimana politik
bekerja? Penasaran dengan apa yang dilakukan seorang anggota DPR? Just read
Sophismata. Melalui sudut pandang Sigi dan Timur, kita disuguhkan dengan
realitas politik Jakarta. Disajikan dengan cara bertutur yang runut dan
perpaduan dialog yang singkat dan sederhana, membaca Sophismata terasa begitu
cepat. Hanya dibutuhkan waktu 3-4 jam untuk menamatkannya.
Cerita Sigi yang ingin
mempertahankan idealismenya tapi terbentur dengan realitas dan peraturan terasa
familiar dengan keseharian fresh
graduate. Kemudian ada Timur, yang menerima realitas tapi tetap berusaha
mengejar mimpi. Sigi seperti menggambarkan diri kita saat baru lulus kuliah,
ngotot mengejar mimpi dan idealisme, lupa dengan realitas, dan terkadang
terlalu baper. Timur adalah representasi pemuda yang sudah beberapa tahun
meniti karir, sadar akan realitas, mencoba berkompromi dengan antara mimpi dan
kenyataan.
Kariza mengajak pembacanya memahami
cara kerja politikus, seperti bagaimana mengidentifikasi diri dengan sebuah isu
strategis, bagaimana menjaring aspirasi masyarakat, bagaimana bertutur kata
yang tepat atau sesuai dengan lawan bicaranya, bagaimana membangun partai atau
memuluskan suatu isu. Walaupun disajikan tidak terlalu mendalam, cara
bertuturnya membuat kita cepat mengerti.
Kekuarangan Sophismata adalah:
konflik yang terbagung dengan baik seolah mencapai klimaks yang hambar.
Penyelesaian yang ditawarkan terasa terlalu mudah.
Secara keseluruhan, Sophismata
adalah cerita yang menarik dibaca, dan menambah kekayaan sudut pandang
pembacanya. 4 to 5 stars
Komentar