Langsung ke konten utama

Social Network

   Berbicara social network saat ini, pasti langsung teringat pada facebook dan twitter. Dua social network ini adalah jaringan pertemanan paling populer saat ini. Facebook disukai karena kelengkapan fiturnya, Twitter karena kepraktisannya. Facebook mirip megaportal yang memungkinkan anggotanya untuk saling memberi kabar, mengomentari status, bermain game, bermain (dan membuat) kuis dan aplikasi, dan menginstal aplikasi-aplikasi tsb ke dalam profil pengguna. Twitter justru disukai karena kepraktisannya. Di twitter kita bisa menuliskan apapun sebanyak 140 karakter lalu mengabarkannya ke seluruh dunia.
   Sistem facebook lebih rumit karena menuntut kesediaan dari kedua belah pihak untuk berhubungan. Bila saya ingin menjadi teman anda, anda harus mengapprove permintaan saya. Twitter hanya mengenal follow dan unfollow. Kita dapat mengikuti orang-orang yang kita sukai tanpa mereka harus melakukan yang sebaliknya. Facebook termasuk lamban diakses karena kelengkapan fiturnya. Twitter lebih cepat saking praktisnya. Di facebook kita dapat melakukan hal-hal selain bersosialisasi dengan teman karena ada aplikasi menarik, game, kuis, dan lain sebagainya. Twitter tidak memiliki aplikasi-aplikasi itu. Jadi kita hanya bisa bersosialisasi dengan teman-teman kita.
    Twitter mengingatkan saya akan yahoo messenger, aplikasi chat dari yahoo. Disitu qta hanya bisa mengobrol, dulu. Tapi sekarang qta juga dapat membeli musik, mengirim sms atau menelpon sesama pengguna yahoo messenger. 
     Yahoo Messenger merupakan aplikasi sosial networking yang pertama kali saya kenal. Pada awal tahun 2000an, aplikasi chat seperti yahoo messenger dan miRC mendominasi. Dan saat itu belum ada teknologi GPRS atau 3G seperti sekarang, jadi kalo mau berhubungan dengan orang lain di belahan dunia lain kita harus ke warnet. 
     Menjelang 2004 teknologi GPRS mulai diperkenalkan. Saat itulah friendster meledak. Selama periode 2004-2007 friendster adalah aplikasi jejaring sosial yang paling laris. Rasanya belum klop kalo belum punya friendster. Fitur yang diusung testimoni (tulis di dinding), upload foto dan customize profil dengan foto atau animasi. Terasa kuno sekali disaat sekarang ada facebook, walaupun lebih canggih daripada twitter

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

Istilah Kuliah : Share Swap (Tukar Saham)

Beberapa minggu yang lalu bursa saham dihebohkan oleh kegiatan share swap yang dilakukan Telkom (melalui anak perusahaannya, Mitratel) dengan Tower Bersama Infrastructure (TBIG). TLKM akan menukar 49% kepemilikannya di Mitratel dengan kepemilikan 5.9% atas TBIG. Detailnya: TLKM (pasca transaksi) punya 5.9% hak kepemilikan atas TBIG, sedangkan TBIG punya 49% kepemilikan di Mitratel. TLKM menyerahkan kepemilikan atas 49% saham Mitratel dengan kepemilikan atas 5.9% saham TBIG.