Langsung ke konten utama

Flower Traret Cake Eye Shadow

    Palet eyeshadow ini kubeli karena "lapar mata". Bayangkan, hanya dengan IDR 8000 bisa dapat palet dengan 8 warna eyeshadow. Menurut keterangan di bagian ingredients, palet ini diproduksi oleh PT Anabel Pesona, Tangerang, Indonesia. Bahkan nomor batch dari POM dicantumkan. Saya sendiri tidak terlalu percaya dengan nomor tersebut. Tapi menurut saya bagus juga kalau produsen lokal sanggup menelurkan produk dekoratif yang murah.
    Karena produk ini tidak mencantumkan klain dermatologically tested dan produsennya diragukan kevalidannya, saya agak khawatir kalau palet eyeshadow ini mengandung unsur-unsur berbahaya. Untuk mencegah iritasi kulit, saya memakai pelembab dan bedak tabur tebal di kelopak mata. Kemudian baru saya bubuhkan eyeshadow Traret ini.

    Hasilnya lumayan. Warna ungu dan hijau muda memang tidak muncul, jadinya malah berwarna agak  putih setelah diaplikasikan ke kulit sawo matang saya. Warna oranye sama sekali tidak keluar. Tetapi warna pekat macam pink, biru, coklat tanah dan abu-abu tua tampak bagus setelah diaplikasikan. Dengan harga sedemikian murah, saya tidak bisa mengharapkan lebih kan?
    Warna favorit saya sampai saat ini adalah perpaduan ungu-pink, oranye-coklat tanah, dan putih-biru. Warna ungu, orange, dan putih dipakai sebagai dasar, dipulas mulai dari eyelid bagian dalam sampai ke luar, lalu mulai dari pertengahan mata sampai ke bagian luar ditimpa dengan warna pink, coklat tanah, atau biru. Warna hijau dan abu-abu tua kadang saya padukan dengan eyeshadow dari Sariayu untuk mencerahkan mata bagian dalam dan menggelapkan bagian atas kelopak mata.
    Daya tahan produk ini cukup bagus. Saya pernah memakainya dari pagi pukul 07.30 sampai pukul 15.00 masih awet dan hanya sedikit memudar di bagian dalam mata. Tapi kalau shalat tetap saya bersihkan pakai tisu basah, jadi sesudah shalat saya touch-up lagi. Sampai 4 bulan pemakaian kelopak mata saya baik-baik saja. Mungkin karena lapisan bedak tabur yang tebal itu.
    Buat pencinta produk murah yang kulitnya tidak sensitif, produk ini layak dicoba. Lumayan buat pemakaian di saat sibuk karena bentuknya mungil. Dimensinya cuma 13 cm x 6 cm x 1 cm. Buat yang kulitnya sensitif tidak saya anjurkan karena tidak ada label dermatologically tested.

Komentar

agarina mengatakan…
*tepok jidat* harganya murah gilaaakk..

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

Istilah Kuliah : Share Swap (Tukar Saham)

Beberapa minggu yang lalu bursa saham dihebohkan oleh kegiatan share swap yang dilakukan Telkom (melalui anak perusahaannya, Mitratel) dengan Tower Bersama Infrastructure (TBIG). TLKM akan menukar 49% kepemilikannya di Mitratel dengan kepemilikan 5.9% atas TBIG. Detailnya: TLKM (pasca transaksi) punya 5.9% hak kepemilikan atas TBIG, sedangkan TBIG punya 49% kepemilikan di Mitratel. TLKM menyerahkan kepemilikan atas 49% saham Mitratel dengan kepemilikan atas 5.9% saham TBIG.