Langsung ke konten utama

Generasi Muda Gagap Kerja

     Kalau ditanya mau jadi apa sesudah lulus kuliah kebanyakan dari kita pasti bingung. Kita menjawab jadi apa saja atau pilih menjadi PNS saja. Ya. Kebanyakan lulusan sekolah menengah atas atau universitas masih gagap dengan dunia kerja. Mereka kebanyakan tidak tahu apa yang harus dilakukan sesudah lulus sekolah. Ketika lulus mereka memilih pekerjaan apa saja yang tersedia.

        Kalau mau jujur, kebingungan seperti ini sudah dirasakan sejak masih duduk di bangku sekolah. Saking banyaknya mata pelajaran yang harus diikuti dan dihafalkan tanpa tujuan jelas membuat siswa alpa memikirkan masa depannya sendiri. Tidak tahu apa yang harus dilakukan sesudah lulus dari bangku sekolah.  Abai terhadap masa depan.
        Beberapa siswa yang berorangtuakan PNS dan guru memilih mengikuti jejak orang tuanya karena hanya itulah pekerjaan yang menurut mereka aman dan menghasilkan. Tidak terbayang pekerjaan lain seperti musikus, organisator acara (event planner), pembuat meubel, pedagang, perantara jasa, ilmuwan atau konsultan.
        Sebagian memilih pekerjaan apa saja yang tersedia di depan mata, tidak peduli halal atau haram. Bagi mereka yang berpendidikan rendah tapi menuntut hidup enak, pekerjaan sebagai pencuri, tukang pukul atau preman bersorban menjadi pilihan utama.
        Ada yang sudah merencanakan masa depannya dengan baik sesuai kata hati dan keahliannya. Tapi apa daya syarat-syarat utama seperti keterampilan tangan, imajinasi atau nilai akademis tidak mencukupi. Jadilah mereka memilih bidang lain seperti perdagangan sebagai tumpuan hidupnya. Panggilan hidup yang sebenarnya mereka jadikan hobi atau sampingan.
        Hal yang perlu digaris bawahi dalam kasus terakhir adalah orang yang sudah merencanakan masa depannya tidak tahu kualifikasi apa saja yang diperlukan untuk menggapai cita-citanya. Begitu pula dengan sebagian besar siswa sekolah. Mereka tahu apa keinginan mereka tapi kesulitan mewujudkannya karena tidak memenuhi kualifikasi.
        Contohnya untuk menjadi guru diwajibkan lulus dari S1 Fakultas Keguruan (atau Fakultas lain asal memiliki sertifikat mengajar), menulis jurnal ilmiah sebagai bagian dari skripsi layaknya mahasiswa eksakta normal dan lulus ujian CPNS.
        Dokter praktek harus memiliki izin praktek dari Ikatan Dokter Indonesia, pernah magang di rumah sakit kabupaten dan puskesmas kecamatan dan kelurahan, pernah co-assisten selama 2 tahun dan tidak pernah tertangkap mengkonsumsi alkohol dan narkoba. Bahkan untuk menjadi tukang bangunan pun dianjurkan memiliki sertifikat keahlian rancang bangun dari perusahaan-perusahaan semen terkemuka.
        Kegagapan siswa terhadap dunia kerja diperburuk dengan minimnya informasi tentang kualifikasi, lisensi, dan sertifikasi tentang pekerjaan yang mereka inginkan. Guru, pembimbing, maupun orang tua sama-sama tidak mengerti perkembangan jaman dan hanya memikirkan gengsi yang didapat bila si anak berhasil masuk universitas atau fakultas bergengsi.
        Akibatnya siswa ketika lulus cenderung mengambil pekerjaan apa saja yang tersedia, bukannya mengikuti kata hati atau keahliannya. Pekerjaan yang paling populer dan tidak menuntut kualifikasi khusus tentu saja PNS. Lalu bagian administrasi dan penjualan. Mereka menjadi pekerja tanpa jiwa dan tidak produktif, cenderung memberatkan perusahaan tapi tidak bisa dipecat karena perusahaan terikat Undang-Undang Tenaga Kerja. Kalau sudah begini kedua belah pihak sama-sama rugi. Perusahaan kehilangan waktu dan biaya. Pekerja kehilangan kredibilitas dan integritas. Idealnya perusahaan mendapat karyawan yang berkualifikasi sesuai dan berdedikasi. Pekerja mendapat pekerjaan yang ia cintai.
        Meminjam istilah salah satu career coach : both parties deserved each other. The one who loves what she/he does deserves the job more than anybody who doesn’t.
        Saran saya kepada siswa sekolah, mahasiswa atau siapa pun yang sedang merencanakan masa depannya : cari tahulah sebanyak mungkin informasi mengenai pekerjaan impianmu. Apa saja kualifikasi, lisensi, dan sertifikasi yang harus dimiliki agar dapat meraih pekerjaan impian. Seperti apa jenjang kariernya, sampai sejauh mana dirimu sanggup menapaki tangga karir, pengorbanan apa saja yang harus dilakukan dan yang paling penting, yakinlah dengan impian dan cita-citamu.

Komentar

Anonim mengatakan…
Benar sekali, tapi terkadang walaupun kita tahu pekerjaan apa yg kita cintai dan rela kita pol2an disana ternyata kadang kesempatan dan berbagai macam ya bicara lain ke kita. Dari hidup dan pekerjaan sudah mulai belajar berdamai dengan diri sendiri :)
Anonim mengatakan…
iya, memang begitu. pokoknya mah tetep semangat aja sob!

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

Istilah Kuliah : Share Swap (Tukar Saham)

Beberapa minggu yang lalu bursa saham dihebohkan oleh kegiatan share swap yang dilakukan Telkom (melalui anak perusahaannya, Mitratel) dengan Tower Bersama Infrastructure (TBIG). TLKM akan menukar 49% kepemilikannya di Mitratel dengan kepemilikan 5.9% atas TBIG. Detailnya: TLKM (pasca transaksi) punya 5.9% hak kepemilikan atas TBIG, sedangkan TBIG punya 49% kepemilikan di Mitratel. TLKM menyerahkan kepemilikan atas 49% saham Mitratel dengan kepemilikan atas 5.9% saham TBIG.