Langsung ke konten utama

Mencari Kerja


   Melanjutkan tulisan saya sebelumnya tentang Generasi Muda Gagap Kerja, kali ini saya akan membahas bagaimana meraih pekerjaan yang sesuai bagi kita.
      Oke, mungkin setelah lulus anda bermimpi bekerja di perusahaan besar dengan gaji besar, tekanan kerja rendah dan jam kerja pendek. Tapi kenyataannya untuk memperoleh pekerjaan tersebut kemungkinannya sangat kecil. Anda harus pandai, cerdas, dengan IPK lebih dari 3.5, fasih berbahasa inggris atau mandarin, penampilan menarik dengan kulit putih, hidung mancung, tinggi lebih dari 165 cm, fisik kuat dsb. Ketika masuk kerja pun, kita diharuskan untuk belajar macam-macam, dengan beban kerja tinggi dan jam kerja panjang. Sangat jauh dari bayangan awal tentang pekerjaan impian.

     Di awal lulus sebisa mungkin istirahatlah dulu selama 3-6 bulan. Selama jangka waktu tersebut perdalam hubungan anda dengan orang-orang sekitar, mengambil kursus bahasa asing intensif, dan browsing pekerjaan-pekerjaan yang ditawarkan, bisa di koran atau internet. Masa istirahat ini berguna menyegarkan pikiran dan tubuh dari berbagai beban selama kuliah.
      Tidak semua pekerjaan menarik perhatian kita. Beberapa tawaran pekerjaan lebih menitikberatkan pada tenaga kasar atau administrasi yang membosankan. Lainnya mensyaratkan pengalaman bekerja dan koneksi yang luas.
     Sedari awal mencari kerja kita harus menentukan jenis pekerjaan seperti apa yang kita inginkan. Pekerjaan bergaji besar tapi menuntut tenaga besar, waktu lama dan sering berpindah-pindah antar daerah. Atau pekerjaan biasa di kota kecil yang biaya hidupnya rendah dan memungkinkan kita untuk belajar.
     Kita juga sebaiknya memahami keahlian yang kita miliki. Kalau belum tahu apa sajakah keahlian kita, tanyakanlah kepada teman-teman terdekat, keluarga, atau psikolog. Orang yang sudah mengenal kita biasanya tahu potensi dan minat kita. Misalnya kita jago berbicara, bisa memilih karier di bidang komunikasi atau penjualan. Atau bila kita orang yang teliti dan runut, bisa memilih pekerjaan di bagian administrasi.
      Sebagian besar pekerjaan mensyaratkan kita memiliki sertifikat tertentu di bidang bahasa, biasanya TOEFL atau IELTS. Kemampuan berbahasa Jepang dan Mandarin menjadi syarat wajib bila ingin berkarir di perusahaan ekspor impor. Bila belum memiliki atau belum fasih, jangan ragu mengambil kursus bahasa.
     Setelah minat dan keahlian sudah ditentukan, barulah kita mencari pekerjaan yang sesuai. Untuk pekerjaan yang dekat dengan rumah, kolom karier di koran lokal atau info lowongan di kantor pos patut dipertimbangkan. Situs-situs seperti jobstreet, jobsdb dan kompas karier bisa dijadikan pertimbangan untuk mencari pekerjaan.
      Ada trik tertentu bila mengirimkan CV ke pemberi kerja atau mengupload di situs pencari kerja. Untuk pria, kenakan jas dan dasi, pose tegak, dan rambut ditata serapi mungkin. Lalu foto tersebut diedit agar wajah tampak lebih cerah.
     Bagi wanita, berdandanlah semaksimal mungkin. Gunakan riasan natural tapi sempurna dengan bantuan alas bedak, eyeshadow, eyeliner, maskara, lipstik dan lipgloss. Buat shading agar hidung tampak lebih mancung. Pakailah kemeja berkerah yang sudah dikanji rapi. Gunakan gel atau hairspray supaya rambut tampak rapi. Bagi yang berjilbab, gunakan jilbab yang berkilau dan ditata serapi mungkin.
      Buatlah CV dalam bahasa inggris. Cantumkan nomor telepon, email, alamat rumah, akun twitter, facebook, atau blog. Di bawahnya paparkan biodata standar seperti : nama, tempat/tanggal lahir, tinggi dan berat badan, golongan darah, agama (karena sebagian besar warga Indonesia masih rasis, agama dan suku terkadang diminta dicantumkan),dan minat. Kelebihan dan kekurangan kita, dan daftara kegiatan atau organisasi yang pernah diikuti selama di kampus wajib dicantumkan.
     Pemberi kerja yang sudah terpesona oleh CV anda terkadang tidak ragu-ragu untuk melakukan wawancara telepon. Persiapkanlah diri anda sebaik mungkin karena kesempatan tidak datang dua kali.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

Istilah Kuliah : Share Swap (Tukar Saham)

Beberapa minggu yang lalu bursa saham dihebohkan oleh kegiatan share swap yang dilakukan Telkom (melalui anak perusahaannya, Mitratel) dengan Tower Bersama Infrastructure (TBIG). TLKM akan menukar 49% kepemilikannya di Mitratel dengan kepemilikan 5.9% atas TBIG. Detailnya: TLKM (pasca transaksi) punya 5.9% hak kepemilikan atas TBIG, sedangkan TBIG punya 49% kepemilikan di Mitratel. TLKM menyerahkan kepemilikan atas 49% saham Mitratel dengan kepemilikan atas 5.9% saham TBIG.