Langsung ke konten utama

Kerja vs Kuliah


Seusai kuliah Strata 1, banyak mahasiswa yang baru lulus memilih untuk kuliah Strata 2 atau Master. Pertimbangannya untuk mendapatkan karir yang lebih baik sesudah lulus S2. Atau ingin berkarir di bidang pendidikan sebagai dosen, yang kualifikasi minimalnya memang S2.
Di lubuk hati, sebagian dari mereka takut menghadapi kompetisi di dunia nyata. Dengan memilih kuliah lagi, mereka menunda waktu untuk masuk ke pasar kerja. Mereka takut menghadapi kerasnya dunia nyata dan memilih berlindung di balik nyamannya dinding kampus.
Padahal seperti yang dikatakan oleh berbagai konsultan karir, pelajaran di dunia nyata jauh lebih banyak, beragam dan bernilai daripada di kampus. Dengan masuk ke dunia kerja, kita akan belajar bagaimana caranya berinteraksi dengan orang lain, mengelola diri sendiri dan orang lain, mengelola emosi, uang, dan lain-lain. Berbeda dengan masa kuliah dimana kita masih sangat bergantung kepada orang tua kita.
Memang dengan kuliah lagi kita bisa lebih mendalami ilmu spesialisasi kita. Tapi ilmu itu belum tentu terpakai. Ilmu yang didapat dari kuliah S2 atau Master baru dipraktekkan ketika kita berada di level manajerial, yang setara dengan 4-10 tahun pengalaman kerja. Nyaris tidak mungkin kita langsung diberi jabatan manajeri seusai kuliah S2, apalagi kalau kita tidak punya pengalaman kerja. Untuk apa memberi tanggung jawab besar kepada orang yang belum teruji dan belum berpengalaman?
Bagi saya, mencari pekerjaan seusai kuliah S1 adalah prioritas. Saya bisa menggali potensi saya, belajar rasanya jadi pekerja, memetakan karir di masa depan, dan belajar bersosialisasi. Saya jadi tahu rasanya politik kantor. Saya mendapatkan teman baru dan pengalaman kerja yang tidak didapatkan di dunia kampus.
Persaingan dunia kerja memang keras. Kita harus berusaha dan berdoa agar bisa memenangkan persaingan ini. Karena kita Manusia, yang punya tujuan hidup.

Komentar

defairy mengatakan…
Sekarang kerja dimana say?
ThinkTrial mengatakan…
masih di solo bu.Kangen juga kita ga pernah ketemuan :'(

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

Istilah Kuliah : Share Swap (Tukar Saham)

Beberapa minggu yang lalu bursa saham dihebohkan oleh kegiatan share swap yang dilakukan Telkom (melalui anak perusahaannya, Mitratel) dengan Tower Bersama Infrastructure (TBIG). TLKM akan menukar 49% kepemilikannya di Mitratel dengan kepemilikan 5.9% atas TBIG. Detailnya: TLKM (pasca transaksi) punya 5.9% hak kepemilikan atas TBIG, sedangkan TBIG punya 49% kepemilikan di Mitratel. TLKM menyerahkan kepemilikan atas 49% saham Mitratel dengan kepemilikan atas 5.9% saham TBIG.