Langsung ke konten utama

Trouble with Trading



Sebagai trader pemula yang terpesona oleh dunia investasi (saham, forex, komoditas) dan janji keuntungan ratusan persen yang ditawarkan, terkadang dianggap mencari keuntungan sangat mudah. Cukup dengan membaca grafik, tentukan titik masuk ketika sinyal sudah dikonfirmasi, beli, dan diharap harga langsung naik.

Sayangnya kenyataan tidak seindah ucapan trainer atau gimmick marketing. Ketik bursa saham dan mata uang berfluktuasi, sinyal-sinyal yang muncul kadang saling berlawanan. Parabolic SAR memunculkan sinyal beli, sementara MACD masih bearish, dan Stochastik justru mau naik. Kalaupun langsung masuk belum tentu harganya langsung naik sesudah kita beli. Bisa saja harga langsung turun dan tidak naik berbulan-bulan.
Kalau ini pernah terjadi, biasanya reaksi trader atau investor ada 3 : pasrah, menyalahkan diri, menyalahkan pasar/bursa, atau marah-marah menyalahkan broker/trainer/bandar karena sahamnya turun. Kadang grafik juga ikut disalahkan.
Sebagian besar investor berpengalaman sering mengatakan bahwa tidak seorang pun bisa memprediksi arah pergerakan bursa saham. Lalu siapakah kita yang mengaku-aku bisa memprediksi arah pergerakan market? Kenapa kita marah dan kecewa saat bursa turun? Toh suatu saat saham dan obligasi bisa naik lagi.
Analisa teknikal hanyalah alat untuk memprediksi pergerakan saham dan mata uang. Ia hanya bisa memprediksi arah pasar bila semua informasi tersedia bagi semua investor dan semua investor mengerti perbedaan antara berinvestasi saham dan trading saham.
Di Bursa Efek Indonesia hanya segelintir orang yang mendapat informasi yang benar, seperti laporan keuangan kuartalan, rencana usaha korporasi atau akuisisi usaha. Sebagian besar investor hanya berpegang pada informasi dari internet atau rumor pasar. Parahnya, hanya sedikit orang yang mau dan bisa membaca laporan keuangan dan riset saham.
Bila kita serius ingin berinvestasi, bersabarlah dan rajin-rajinlah menganalisa laporan keuangan. Tenanglah ketika bursa saham turun. Bila serius trading, kita harus disiplin jual beli saham, disiplin jual rugi (cutloss) dan disiplin menjual bila target harga terpenuhi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Scribd vs SlideShare vs Academia.edu

Manusia dimanapun membutuhkan masukan orang lain untuk belajar. Apalagi di abad 21 ini. Presentasi yang merupakan salah satu cara untuk membujuk orang lain agar setuju dengan pendapat kita pun perlu dipelajari tips dan triknya. Dan tidak semua orang bisa melakukan presentasi dengan menarik atau membuat materi presentasi, entah di Power Point atau di Prezi, dengan baik.  Untuk itulah dibutuhkan situs berbagi berkas presentasi dan cara mempresentasi seperti TED (Technology, Entertainment, Design) dan SlideShare. Dari situs-situs seperti tiulah kita bisa belajar bagaimana melakukan presentasi dengan baik. Dari situs semcam Academia.edu, Scribd dan Slideshare, kita mendapat pilihan materi presentasi paling sesuai, desain terbaik atau informasi layout seperti apa yang paling efektif menarik perhatian.

Perdagangan Surat Hutang (Obligasi)

Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang (jangka waktu 3-5 tahun) yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Obligasi ( bonds ) dapat diperdagangkan dengan 2 cara, yaitu lewat Bursa Efek Indonesia (BEI) dan melalui perantara pihak perbankan ( over the counter ).