Dunia parallel. Kata ini paling tepat menggambarkan Timeline karya Michael Crichton. Timeline berkisah tentang petualangan sekelompok arkeolog di Prancis abad Pertengahan.
Empat orang dari Abad 20 harus berjuang menyelamatkan diri dan kembali ke masa mereka di tengah perebutan kekuasaan yang berkecamuk di Prancis abad 15. Perang perebutan kastil antara Gereja dan tuan tanah. Di antara desingan panah dan sabetan pedang ada musuh dari waktu semasa yang berupaya menghalangi perjalanan pulang mereka.
Hukum fisika dan sejarah Eropa daratan abad Pertengahan menjadi menu utama dalam Timeline. Partikel atom dan sifat-sifat hukum fisika menjadi penentu alur cerita. Sejarah Abad Pertengahanlah latar cerita dan sumber konflik. Porsi fisika dan atom dalam Timeline tidak sebesar Prey. Namun perpaduan fisika dan sejarah membuatnya lebih menarik dan kaya warna dibanding Prey.
Dalam Timeline, kita disuguhi narasi deskriptif mengenai keindahan dan kondisi Eropa daratan di abad pertengahan. Belum sampai ke era Marie Antoinette, lebih dekat dengan masa Edward III dan Jeanne d'Arc. Suatu masa dimana mesiu belum ditemukan, Gereja masih menjadi hukum tidak tertulis, penyakit Maut Hitam dan malaria masih merajalela, belum ditemukan parasetamol dan pil kina. Kondisinya hampir mirip kastil dalam Snow White and The Huntsman dengan tambahan kincir angin raksasa dekat sungai.
Teori-teori fisika yang dikemukakan terasa agak absurd setelah ditemukan quark dan neutron, tapi ide dunia parallel di 1990 masih masuk akal. Pada masa itu isu-isu lingkungan dan finansial belum seheboh sekarang, jadi orang masih sempat memikirkan mesin waktu. Saat ini isu lingkungan dan ekonomi lebih dominan akibat krisis financial yang mendera Eropa dan Amerika Serikat.
Overall, buku ini sangat layak dibaca untuk menajamkan pikiran. Kita dipaksa menebak-nebak siapakah musuh dalam selimut dan bisakah mereka kembali ke Abad 20. Nilai 90 untuk latar cerita dan konflik, 70 untuk sains dan 60 untuk cover buku
Komentar