Sudah beberapa hari ini saya
keranjingan ask.fm. Beberapa selebtwit (orang yang jumlah pengikutnya lebih
banyak daripada jumlah cuitannya) yang saya ikuti pun membuat akun di ask.fm,
seperti : @vipertongue, @manampiring, @imanlagi, dan @veritasardentur. Pendapat
dan jawaban mereka atas sejumlah pertanyaan hati kegalauan hati pengikutnya
sungguh jenaka dan mencerahkan hari. Beberapa pertanyaan dan jawaban memberi
sudut pandang lain, tapi kebanyakan menginformasikan hal-hal yang tidak saya
ketahui.
Salah satu dialog yang
baru-baru ini terjadi adalah tentang jurusan kuliah. Beberapa penanya ingin
masuk jurusan idaman tapi takut tidak dapat pekerjaan kelak, dan orang tua
sudah memilihkan jurusan lain. Saya sendiri mengakui kalau pilihan kuliah S1
saya bisa disebut salah jurusan. Masuknya pemuliaan tanaman, tapi kesukaannya
main saham dan reksadana. Tidak heran saya bekerja di salah satu broker house dan melanjutkan kuliah di
program MBA.
Tapi saya tidak menyesal masuk
pertanian dan bekerja dulu sebelum kuliah lagi. Saya memang menyukai ilmu biologi,
kimia dan pertanian. Hanya otak saya kurang memadai untuk menghafal dan
menyerap semuanya hingga output IPK
jadi jongkok. Di fakultas pertania, saya belajar konsep metode belajar dan
meneliti yang tidak akan didapat di fakultas ilmu sosial. Saya jadi tahu
kekurangan dan kelebihan industri pertanian dan tantangan yang menghadangnya.
Karena pertanian adalah fakultas yang sangat umum dan mudah ditemui, saya jadi
terpacu untuk mendiferensiasi ilmu saya dan meningkatkan nilai tambah diri
sendiri. Tidak masalah spesialisasi ilmu saya saat ini berbeda jauh dengan
kuliah S1, toh ia juga bagian dari proses belajar.Buat teman-teman yang galau
dalam memilih jurusan kuliah, tidak masalah memilih jurusan yang disukai.
Lapangan kerja saat ini kebanyakan sudah menerima rekruitmen untuk segala
jurusan. Asal ingatlah bahwa kuliah itu memerlukan pengorbanan biaya, tenaga
dan waktu yang banyak, maka raihlah IPK setinggi mungkin, ikutlah sebanyak
mungkin kegiatan dan perluaslah pergaulan hingga menembus batas. Dengan demikian
kita memiliki bekal pengalaman yang cukup saat memasuki dunia kerja.
Komentar