Saat ini saya hanya mengikuti
satu cerita manga saja, Claymore, itu pun sudah tamat. Saya sudah tidak lagi
membaca, meminjam atau membeli Detective Conan, One Piece, Naruto, Alice
Academy, Skip Beat dan sejumlah mangan lain. Semakin dewasa, saya semakin sadar
kalau waktu dan perhatian saya semakin berharga. Waktu yang biasanya saya pakai
untuk membaca komik kini dipakau untuk berolahnraga. Perhatian semakin lama
semakin terfokus pada karir, pendidikan dan mencari jodoh (nasib single L ).
Pernah suatu ketika saya main
ke toko buku. Di sana biasanya ada satu eksemplar buku atau komik yang sudah
dibuka segelnya. Iseng ambil komik Detective Conan. Dan, saya tidak terkejut,
sama sekali tidak ada perubahan dalam ceritanya. Conan Edogawa/Shinichi Kudo
masih memburu organisasi yang sama, belum ada kejelasan mengenaik kejahatan
macam apa yang dilakukan organisasi tersebut, dan tokoh-tokoh dalam cerita
tidak bertambah umur walau setahun-pun.
Yang paling mencolok,
pelaku-pelaku tindak kriminal masih langsung mengaku saat dikonfrontasi dengan
bukti-bukti. Mereka tidak berkilah atau membantah saat bukti yang absurd
diungkapkan. Proses penyidikan dan pengadilan masih ditiadakan, seolah ada
asumsi bahwa tiap pelaku kejahatan pasti dihukum seberat mungkin. Aoyama Gosho
mungkin lupa: pengacara yang tangguh bisa memutar balikkan fakta, mengurangi
masa hukuman terdakwa pelaku kejahatan, bahkan membebaskan terdakwa.
Komik Detective Conan terasa
tak masuk akan dan jauh dari realita karena memang demikian kenyataannya. Hidup
ini tidak selalu hitam putih seperti dalam cerita. Tidak semua tindak kejahatan
diadili. Apakah hanya meneliti obat bisa dianggap kejahatan? Belum tentu.
Komentar