Seperti halnya Outliers karya
Malcolm Gladwell, premis utama buku ini menjelaskan satu hal yang disebut
Butterfly Effect, bahwa perbedaan tipis saja bisa memberikan hasil yang jauh
berbeda. Perbedaan itu bisa berakar jauh di dalam kondisi mental dan biologis
seseorang, tapi bisa juga berasal dari kebiasaannya.
Alter menjelaskan beberapa dengan
dilengkapi riset-riset pendukungnya, misal: kenapa polisi di Inggris dan Amerika
Serikat bisa “khilaf” membantai orang-orang kulit hitam berdasar kecurigaan
saja, kenapa pemakai kostum warna merah lebih banyak menang di Olimpiade,
kenapa orang cenderung marah saat iklim/cuaca memanas, kenapa politisi bernama
sederhana lebih banyak terpilih, dan lain-lain. Di bagian epilog, Alter
menjelaskan dengan ilustrasi sederhana pengaruh sejumlah hal di atas terhadap
nasib seseorang.
Buku ini menarik karena
mempertanyakan sekaligus menjelaskan (baik pro maupun kontra) suatu hal yang dipercaya
oleh sebagian besar orang. Bahwa hal-hal kecil yang sepertinya tidak
berhubungan bisa menentukan baik-buruknya nasib seseorang.
Jika dilihat dari tata cara
penulisan maupun cara Alter membuat pembacanya ketagihan, buku ini belum
berhasil melakukannya. Daya rekatnya tidak sebesar Salt,Sugar,Fat (Michael
Moss) atau Flash Boys (Michael Lewis). Namun, buku ini berhasil membuat saya
memahami cara kerja otak dan bagaimana memanipulasi impuls saraf untuk
mendapatkan hasil sesuai yang saya inginkan.
Buku ini wajib dibaca oleh
semua peminat dan pelaku ilmu psikologi. Dari sini kita bisa sadar bahwa
psikologi manusia tidak hanya bisa dimanipulasi oleh obat atau cahaya saja,
tapi juga oleh warna baju (pink mengurangi agresivitas, merah justru memacunya),
nama, lokasi, suhu dan pelbagai kondisi fisik.
Pasca membaca Drunk, Tank,
Pink, mungkin kita jadi bertanya-tanya, kalau manusia sedemikian mudah
dimanipulasi justru oleh hal-hal yang bersifat fisik dan biologis, lantas apa yang
dimaksud dengan jiwa, panggilan hidup, roh atau arwah, yang kata kitab-kita
suci terbebaskan dari tubuh fisik saat kita wafat? Bukannya manusia justru adalah
makhluk fisik? Drunk Tank Pink memberikan bukti yang bisa diverifikasi, bukan
sekadar omong kosng yang menuntut kita percaya penuh tanpa keraguan
Komentar