Langsung ke konten utama

TV Series: The West Wing (1999-2006)

Bagaimana menyeimbangkan kekuasaan? Bagaimana bernegosiasi dengan tepat? Bagaimana menyalurkan aspirasi politikus dan masyarakat dengan baik? Dan, bagaimana mengelola sebuah rumah tangga raksasa bernama negara dengan efektif? Serial televisi lawas berjudul The West Wing menyajikannya.
Serial yang memotret keseharian presiden Amerika Serikat beserta staf-staf kepresidenannya di awal tahun 2000an ini menunjukkan kepada penontonnya, seperti apa kehidupan seorang presiden di negara (bekas) superpower? West Wing menunjukkan bahwa seorang presiden dan staf kepresidenan tidak harus secerdas profesor, tapi ia harus pandai berkomunikasi. Dalam serial ini, karakter yang harus serba tahu adalah kepala-kepala staf. Mereka harus hafal ribuan perangkat dan aturan hukum, sejarah, dan relasi politik antar tokoh penting.

Para kepala staf tersebut digambarkan punya kehidupan pribadi dan kelemahan sendiri, bukan melulu robot yang bisa diajak bekerja 24 jam sehari. Ada Sam Seaborn yang lugu dan genius tapi digilai wanita-wanita cantik nan cerdas, Toby yang baik hati tapi terlalu idealis, Claudia Jean (CJ) yang efektif, efisien dan cerdas meladeni wartawan, Leo McGregg yang gila kerja hingga keluarganya berantakan, dan sejumlah karakter lainnya dengan sifat dan kepentingan yang unik.
Dari serial ini, penonton bisa belajar bagaimana berpolitik dan bernegosiasi dengan cara damai di dunia modern. Senjata utama politik dan negosiasi adalah perdagangan dan bantuan keuangan, bukan senjata dan keluarga seperti dalam Game of Thrones atau Mahabharata. Pertentangan antara dua pihak bukan sekadar baik lawan buruk, tapi dua pihak yang sama-sama baik tapi mewakili kepentingan yang berlawanan.

Menurut saya, West Wing adalah serial televisi yang wajid ditonton, terutama bila kita ingin memahami bagaimana politik dan perekonomian berjalan, bagaimana dampak setiap kebijakan mempengaruhi sejumlah pihak, dan bagaimana meredakan ketegangan antara pihak-pihak yang bertikai. Dialog-dialog dalam West Wing sama bermutunya dengan Newsroom atau Suits, sehingga serial ini sesuai ditonton berulang kali atau dijadikan rujukan dalam memahami ilmu perpolitikan modern. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

Istilah Kuliah : Share Swap (Tukar Saham)

Beberapa minggu yang lalu bursa saham dihebohkan oleh kegiatan share swap yang dilakukan Telkom (melalui anak perusahaannya, Mitratel) dengan Tower Bersama Infrastructure (TBIG). TLKM akan menukar 49% kepemilikannya di Mitratel dengan kepemilikan 5.9% atas TBIG. Detailnya: TLKM (pasca transaksi) punya 5.9% hak kepemilikan atas TBIG, sedangkan TBIG punya 49% kepemilikan di Mitratel. TLKM menyerahkan kepemilikan atas 49% saham Mitratel dengan kepemilikan atas 5.9% saham TBIG.