Langsung ke konten utama

Circe by Madeline Miller

Kalau anda bosan dengan cerita adaptasi mitologi berbau petualangan alar Rick Riordan atau Neil Gaiman, tapi masih kepengen mencari cerita berbau mitologi Yunani, Circe bisa menjadi pilihan.
Berbeda dengan kisah mitologi ala dua pengarang di atas yang temponya cenderung cepat dan penuh kejutan, jalan cerita Circe lebih lambat. Konflik yang disajikan datar. Pembaca yang terbiasa dengan cerita mitologi yang penuh kejutan dan petualangan yang dibatasi waktu bisa merasa santai saat membaca Circe. Tidak ada humor mengocok perut. Tidak ada pahlawan yang dikejar batas waktu. Tak ada tokoh yang tiba-tiba muncul dari antah berantah. Tenang.
Buku ini adalah novel/biografi Circe, seorang Titan yang memiliki waktu hidup nyaris tak terbatas. Mengikuti jalan hidup Circe dari lahir sampai melepaskan keabadiannya merupakan sebuah pengalaman yang tenang, seperti menyesap teh tubruk pelan-pelan di sore hari.

Di buku ini, pembaca disuguhi bagaimana seorang Titan (pendahulu dewa dewi Yunani) menjalani hari-harinya, bagaimana ia menghadapi orang-orang yang ditemuinya, apa saja harapan-harapannya, dan bagaimana keputusan-keputusan yang diambilnya membentuk kepribadiannya. Kalau anda pembaca setia buku-buku Riordan, tidak sulit menghubungkan Circe dan Calypso. Keduanya adalah Titaness yang dipenjara di pulau karena dianggap sebagai ancaman. Dalam cerita adaptasi masa kini, keduanya memilih meninggalkan keabadiannya agar dapat hidup bersama dengan orang tercinta (Circe dengan Telemachus, Calypso dengan Leo Valdez).

Saking tenang dan datar Circe dalam buku ini, saya tidak menyangka bahwa Circe akan berani menghadapi Scylla, monster yang diciptakannya sebelum diasingkan, pada klimaks cerita dengan memanfaatkan racun ekor Trygon.

Buku ini cocok dibaca kala kita sedang tidak ingin berpikir terlalu berat, dan hanya ingin menikmati hidup. Jalan cerita buku ini mengingatkan saya bagaimana hidup berjalan, and how things can go wrong. Saya harap Madeline Miller menulis cerita sejenis ini dengan tokoh utama Medea (keponakan Circe) atau Pasiphae (adik Circe). Tokoh Calypso sudah terlalu banyak disinggung pada seri Percy Jackson, walaupun mungkin ia akan menjadi karakter yang menarik bila biografinya ditulis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

Istilah Kuliah : Share Swap (Tukar Saham)

Beberapa minggu yang lalu bursa saham dihebohkan oleh kegiatan share swap yang dilakukan Telkom (melalui anak perusahaannya, Mitratel) dengan Tower Bersama Infrastructure (TBIG). TLKM akan menukar 49% kepemilikannya di Mitratel dengan kepemilikan 5.9% atas TBIG. Detailnya: TLKM (pasca transaksi) punya 5.9% hak kepemilikan atas TBIG, sedangkan TBIG punya 49% kepemilikan di Mitratel. TLKM menyerahkan kepemilikan atas 49% saham Mitratel dengan kepemilikan atas 5.9% saham TBIG.