Penggunaan angka sudah merasuk ke dalam kegiatan harian kita. Ini merupakan ide utama yang saya tangkap setelah membaca buku super Crunchers karya Ian Ayres (diterjemahkan menjadi Freakonomics). Super Cruncher menceritakan berbagai kejadian yang menadai kebangkitan angka sebagai salah satu metode meramal masa depan, mulai dari meramal kualitas anggur sampai meramal siapa yang akan menjadi bintang dalam permainan baseball.
Ayres menjelaskan kelebihan dan kekurangan angka-angka bila dibandingkan intusisi manusia. Dibutuhkan dataset dalam jumlah besar untuk meramalkan berbagai hal melalui statistik, tetapi tingkat kepercayaan (dan tingkat kesalahan) bisa diukur dan hasilnya lebih akurat. Tingkat ketepatan angka dalam memprediksikan sesuatu memang menakjubkan, tetapi prediksi berbasis angka mengesampingkan pengaruh emosi dan mental manusia. Metode pengajaran Direct Instruction yang efektif itu sungguh menguras energi mental pelajar karena mereka dipaksa untuk belajar dan berdiskusi dengan kecepatan tinggi dan tetap secara terus menerus. Manusia normal biasanya hanya sanggup mengikuti Direct Instruction selama 2 jam.
Hingga saat ini, statistik dan algoritma angka telah digunakan Google, LaunchCast, CapOne, MedLine dan berbagai situs lainnya untuk membantu masyarakat mendapatkan sesuatu yang paling mereka inginkan atau butuhkan. Dalam Super Crunchers diceritakan apa keuntungan kita bila memanfaatkan prediksi statistik, seperti mendapatkan harga tiket yang lebih murah, mendapatkan musik yang paling sesuai dengan selera kita di iTunes, dan lain-lain.
Membaca buku ini saya jadi teringat salah satu serial TV berjudul NUMB3RS. Serial ini juga menceritakan penggunaan angka dan matematika dalam memecahkan berbagai masalah FBI dan menangkap penjahat. Dari serial ini saya mengetahui bahwa berbagai hal di sekitar kita ternyata dapat diprediksi dan diukur dengan angka. Misalnya kita dapat menangkap kecenderungan pergerakan seorang teroris dengan memasukkan data-data mengenai kecenderungannya di masa lalu. Atau mengukur sejauh mana sebuah peluru dengan tipe tertentu dapat melaju dengan memasukkan data mengenai bahan pembuat peluru dan pistol pemicunya dan meregresikan data-data tersebut.
Simon Kuper dalam salah satu tulisannya di harian Financial Times menceritakan pemakaian angka-angka statistik di dunia sepak bola Inggris. Statistik digunakan untuk mengukur sejauh mana kontribusi seorang pemain terhadap permainan secara keseluruhan dalam satu musim, dan apa saja yang mempengaruhi tinggi-rendahnya kontrisbusi si pemain.
Dari Super Cruncher, NUMB3RS,dan Simon Kuper dapat ditarik kesimpulan bahwa kita dapat memanfaatkan angka dalam kehidupan kita. Yang paling mudah tentu saja Google. Berkat bantuan Google kita dapat menemukan berbagai informasi yang paling sesuai dengan yang kita butuhkan karena Google sudah merekam sejarah dan kecenderungan pencarian kita sebelumnya. LaunchCast dan iTunes membantu kita menemukan musik yang paling sesuai dengan selera kita walaupun musisinya tidak pernah kita kenal.
Angka dan intuisi manusia bisa saja hidup berdampingan dan digunakan bersamaan. Manusia memerlukan intuisi untuk memulai sesuatu, dan menggunakan angka untuk mengecek kebenaran dan ketepatan intuisi manusia.
Ayres menjelaskan kelebihan dan kekurangan angka-angka bila dibandingkan intusisi manusia. Dibutuhkan dataset dalam jumlah besar untuk meramalkan berbagai hal melalui statistik, tetapi tingkat kepercayaan (dan tingkat kesalahan) bisa diukur dan hasilnya lebih akurat. Tingkat ketepatan angka dalam memprediksikan sesuatu memang menakjubkan, tetapi prediksi berbasis angka mengesampingkan pengaruh emosi dan mental manusia. Metode pengajaran Direct Instruction yang efektif itu sungguh menguras energi mental pelajar karena mereka dipaksa untuk belajar dan berdiskusi dengan kecepatan tinggi dan tetap secara terus menerus. Manusia normal biasanya hanya sanggup mengikuti Direct Instruction selama 2 jam.
Hingga saat ini, statistik dan algoritma angka telah digunakan Google, LaunchCast, CapOne, MedLine dan berbagai situs lainnya untuk membantu masyarakat mendapatkan sesuatu yang paling mereka inginkan atau butuhkan. Dalam Super Crunchers diceritakan apa keuntungan kita bila memanfaatkan prediksi statistik, seperti mendapatkan harga tiket yang lebih murah, mendapatkan musik yang paling sesuai dengan selera kita di iTunes, dan lain-lain.
Membaca buku ini saya jadi teringat salah satu serial TV berjudul NUMB3RS. Serial ini juga menceritakan penggunaan angka dan matematika dalam memecahkan berbagai masalah FBI dan menangkap penjahat. Dari serial ini saya mengetahui bahwa berbagai hal di sekitar kita ternyata dapat diprediksi dan diukur dengan angka. Misalnya kita dapat menangkap kecenderungan pergerakan seorang teroris dengan memasukkan data-data mengenai kecenderungannya di masa lalu. Atau mengukur sejauh mana sebuah peluru dengan tipe tertentu dapat melaju dengan memasukkan data mengenai bahan pembuat peluru dan pistol pemicunya dan meregresikan data-data tersebut.
Simon Kuper dalam salah satu tulisannya di harian Financial Times menceritakan pemakaian angka-angka statistik di dunia sepak bola Inggris. Statistik digunakan untuk mengukur sejauh mana kontribusi seorang pemain terhadap permainan secara keseluruhan dalam satu musim, dan apa saja yang mempengaruhi tinggi-rendahnya kontrisbusi si pemain.
Dari Super Cruncher, NUMB3RS,dan Simon Kuper dapat ditarik kesimpulan bahwa kita dapat memanfaatkan angka dalam kehidupan kita. Yang paling mudah tentu saja Google. Berkat bantuan Google kita dapat menemukan berbagai informasi yang paling sesuai dengan yang kita butuhkan karena Google sudah merekam sejarah dan kecenderungan pencarian kita sebelumnya. LaunchCast dan iTunes membantu kita menemukan musik yang paling sesuai dengan selera kita walaupun musisinya tidak pernah kita kenal.
Angka dan intuisi manusia bisa saja hidup berdampingan dan digunakan bersamaan. Manusia memerlukan intuisi untuk memulai sesuatu, dan menggunakan angka untuk mengecek kebenaran dan ketepatan intuisi manusia.
Komentar