Langsung ke konten utama

Belanja Buku Di Google Play Lewat Indosat Carrier Billing

Sudah beberapa bulan ini saya berhenti membeli buku fisik. Selain karena buku-buku yang ditaksir sudah dikoleksi oleh perpustakaan daerah, juga karena Indosat menyediakan layanan berbelanja di Google Play lewat potong pulsa, yang lebih dikenal dengan Indosat Carrier Billing. 
Sepintas memang terlihat mahal karena ada tambahan biaya 10% dari harga produk yang dikutip Indosat, sehingga harga produk yang diinginkan lebih mahal dibanding harga sebenarnya. Tapi jika dibandingkan dengan kerepotan membuat kartu kredit, memasukkan nomor kartu debit dengan verifikasi sangat panjang, maka berbelanja lewat Indosat Carrier Billing terasa sangat mudah dan mudah. 
Tidak perlu iuran bulanan kartu kredit, tidak perlu dihantui ketakutan data tabungan kita dicuri, tidak perlu repot membeli gift voucher, dan keseluruhan proses hanya memakan waktu kurang dari 5 menit.

Memakai Indosat Carrier Billing pertama kali sangat mudah, hampir sama dengan mengaktifkan aplikasi WhatsApp. Kita cukup memasukkan nomer telepon recovery di akun Gmail kita. Saat akan berbelanja, cukup masuk ke Google Play, pilih aplikasi/ permainan/ buku yang diinginkan, klik harganya, pilih metode pembayaran Carrier Billing, masukkan nomer telepon recovery (SIMCard telepon tersebut harus terpasang di slot SIMCard smartphone/tablet yang dipakai berbelanja), masukkan nama dan alamat sesuai tanda pengenal, dan voila!, produk yang kita inginkan terunduh dan terpasang di smartphone/tablet kita. Bukti pembayaran dikirim saat itu juga ke alamat GMail kita.
Untuk percobaan atau pemakaian Indosat Carrier Billing perdana, ada baiknya mencoba membeli sejumlah buku-buku gratis. Pulsa kita tidak akan dipotong, tapi tetap mendapat email bukti pembayaran sebesar nol rupiah. Setelah email tersebut diterima, barulah membeli produk yang berbayar, yang dibayar dengan memotong pulsa.
Bagi penggemar game atau aplikasi berbayar, tambahan 10% dari harga produk mungkin agak berat, apalagi kalau alokasi pulsa bulanannya cuma IDR 25-50ribu. Tapi bagi kutu buku seperti saya, fee 10% tersebut sangat ringan. Saat saya berbelanja Freakonomics: Think Like A Freak, yang harganya 81ribu di Gplay, saya harus merelakan 90ribu pulsa saya terpotong. Tapi jika dibandingkan dengan IDR 120ribu yang harus dikeluarkan jika membeli di Periplus atau IDR 200ribu bila membeli di Amazon (versi Kindle pula) maka harga buku tersebut terasa murah. Proses membelinya pun sangat mudah.
Kelemahan utama membeli buku di GPlay adalah kita tidak bisa mencetak bukunya. Format epub tidak memungkinkan kita mencetak. Selain itu, kita belum bisa meminjamkan buku ini karena buku yang sudah terbeli terikat pada akun GMail dan gadget yang kita gunakan. Kita bisa membaca buku yang sudah dibeli di beberapa gadget milik kita (asal email primer untuk mengaktifkan Playbooks sama), tapi kita tidak bisa meminjamkan buku tersebut kepada teman atau saudara tanpa ikut meminjamkan gadget kita.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

Istilah Kuliah : Share Swap (Tukar Saham)

Beberapa minggu yang lalu bursa saham dihebohkan oleh kegiatan share swap yang dilakukan Telkom (melalui anak perusahaannya, Mitratel) dengan Tower Bersama Infrastructure (TBIG). TLKM akan menukar 49% kepemilikannya di Mitratel dengan kepemilikan 5.9% atas TBIG. Detailnya: TLKM (pasca transaksi) punya 5.9% hak kepemilikan atas TBIG, sedangkan TBIG punya 49% kepemilikan di Mitratel. TLKM menyerahkan kepemilikan atas 49% saham Mitratel dengan kepemilikan atas 5.9% saham TBIG.