Langsung ke konten utama

Crumpy vs Nutella: Battle of Chocolate Jam

Apa selai coklat kesukaan teman-teman? Ceres? Morin? Ovomaltine? Nutella? Saya yakin kebanyakan dari kita akan menjawab Nutella atau Ovomaltine. Saya sendiri lebih menyukai Crumpy, merek selai impor dari Belgia dan Skippy (selai kacang). Crumpy punya cita rasa domina manis, sedikit asin (untuk varian dengan coklat putih) dan sedikit pahit. Skippy, tentu saja, punya rasa dominan gurih (konsekuensi dari banyaknya kandungan kacang) dan second taste manis.
Baru beberapa minggu ini saya tertarik mencoba Nutella. Sebelumnya saya kurang tertarik dengan Nutella karena harga dan volume (berat) yang didapat tidak sebanding. Untuk Nutella seberat 375gram kita harus membayar ±IDR 40ribu, itupun kemasan botolnya plastik. Sementara Crumpy dengan volume 400gram (hampir 600gram jika berat kemasan diperhitungkan) dengan kemasan botol kaca harganya cuma IDR 30-35ribu.

Nutella punya cita rasa yang berkebalikan dari Skippy, yaitu manis dengan sedikit gurih. Tetapi rasa manisnya bukan manis gula pasir seperti Ceres atau Crumpy. Rasa manisnya lebih terasa seperti manis jagung atau beet ala Oreo. Cita rasa manis-pahit Crumpy terasa seperti gabungan lemak coklat dan gula pasir, manis sedikit pahit.
Dilihat dari teksturnya, Nutella lebih berminyak. Karena kemasan plastiknya, selai Nutella juga lebih cepat membeku segera setelah segelnya dibuka. Crumpy, di sisi lain, punya tekstur sedikit lebih encer. Tapi ia lebih lama membeku setelah segelnya dibuka bekat kemasan kaca dan tutup botol kedap udara.
Baik Nutella maupun Crumpy merupakan produk impor. Nutella impor dari Australia, Crumpy impor dari Belgia. Coklat yang dipakai Nutella kemungkinan besar berasal dari Indonesia, tapi coklat yang dipakai Crumpy hampir pasti berasal dari Ghana (jarak lebih dekat, kualitas lebih bagus).
Nutella dan Crumpy melayani basis konsumen yang sama tapi agak berbeda. Nutella lebih sesuai untuk orang dengan cita rasa manis agak gurih, sedangkan Crumpy cocok bagi orang dengan cita rasa manis agak pahit. Dilihat dari segi harga dan volume yang ditawarkan, Crumpy memang terasa lebih murah. Tapi tidak semua swalayan atau supermarket menyediakan  Crumpy. Nutella lebih mudah ditemukan di Indomaret/Alfamart terdekat. Jadi pilih mana, Crumpy atau Nutella?


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

Istilah Kuliah : Share Swap (Tukar Saham)

Beberapa minggu yang lalu bursa saham dihebohkan oleh kegiatan share swap yang dilakukan Telkom (melalui anak perusahaannya, Mitratel) dengan Tower Bersama Infrastructure (TBIG). TLKM akan menukar 49% kepemilikannya di Mitratel dengan kepemilikan 5.9% atas TBIG. Detailnya: TLKM (pasca transaksi) punya 5.9% hak kepemilikan atas TBIG, sedangkan TBIG punya 49% kepemilikan di Mitratel. TLKM menyerahkan kepemilikan atas 49% saham Mitratel dengan kepemilikan atas 5.9% saham TBIG.