Langsung ke konten utama

Isle of Dogs


Kemarin waktu terbang dari Palu ke Jakarta saya iseng-iseng menonton Isle of Dogs. Saya tertarik pada film ini karena sutradaranya, Wes Anderson, terkenal akan kesukaannya terhadap gambar-gambar yang indah dan tertata rapi. Walau diakui bahwa karya-karyanya kurang sukses di pasaran, tapi ia menuai banyak pujian. Ia adalah tipe sutradara yang mengedepankan cerita dan sinematografi, tapi tidak didukung dengan usaha pemasaran yang meluas.

Isle of Dogs mengisahkan petualangan Atari Watanabe dalam mencari anjingnya, Spot, yang dibuang ke Pulau Sampah. Ia dibantu oleh sejumlah anjing lain, salah satunya Chief, seekor anjing liar. Spot dibuang setelah walikota Kobayashi yang pencinta kucing memerintahkan pengasingan anjing untuk mencegah meluaskan demam moncong (ekuivalen dengan rabies dalam cerita ini).

Harus diakui, walau memiliki cerita yang menarik, cerita kartun seperti Isle of Dogs lebih sesuai dinikmati lewat tablet atau televisi beresolusi tinggi di rumah. Bagian score dan soundtracknya tidak tergarap dengan baik. Berbeda dengan penataan sinematografi dan editingnya. Setiap adegan atau frame serupa dengan lukisan yang tergarap dengan sempurna. Menontonnya terasa seperti menyaksikan rangkaian lukisan Jepang jaman Edo secara simultan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

Istilah Kuliah : Share Swap (Tukar Saham)

Beberapa minggu yang lalu bursa saham dihebohkan oleh kegiatan share swap yang dilakukan Telkom (melalui anak perusahaannya, Mitratel) dengan Tower Bersama Infrastructure (TBIG). TLKM akan menukar 49% kepemilikannya di Mitratel dengan kepemilikan 5.9% atas TBIG. Detailnya: TLKM (pasca transaksi) punya 5.9% hak kepemilikan atas TBIG, sedangkan TBIG punya 49% kepemilikan di Mitratel. TLKM menyerahkan kepemilikan atas 49% saham Mitratel dengan kepemilikan atas 5.9% saham TBIG.