Kalau sedang berada di toko buku, sebaiknya ngapain? Beli buku? Atau cuma baca-baca saja? Pertanyaan ini yang sering menghinggapiku saat berada di toko buku besar seperti Togamas atau Gramedia. Koleksi buku di Togamas atau Gramedia bervariasi dan kadang ada beberapa buku atau majalah yang tidak disegel, terutama di Togamas. Tidak heran aku lebih sering membaca buku di Togamas daripada membeli buku. Sedangkan di Gramedia hanya beberapa buku yang tidak disegel. Jadi untuk membaca buku gratisan lebih sulit di Gramedia daripada di Togamas.
Untuk buku pilihan yang hendak dibeli, saya cenderung memilih majalah, buku tentang travelling, pengetahuan,biografi atau novel misteri. Majalah yang dibeli beragam, kadang majalah khusus wanita kadang majalah tentang arsitektur. Satu hal yang saya suka dari majalah adalah mereka menyediakan artikel ringan yang mudah dicerna, saran-saran praktis tentang kehidupan sehari-hari yang membuat hidup lebih mudah, gambar-gambarnya menarik dipandang mata, dan isinya bervariasi, tidak hanya satu tema saja.
Buku tentang travelling umumnya menyediakan panduan praktis tentang tujuan wisata, bagaimana mencapainya, apa yang sebaiknya dilakukan di obyek wisata tersebut, dan cerita-cerita pahit dan lucu yang menyertai penulis selama dia berada di obyek wisata tersebut ataupun sepanjang perjalanan menuju obyek wisata. Travelling book membuka wawasan saya bahwa banyak tempat indah di luar sana, bahwa Indonesia kaya akan tempat tujuan wisata, bahwa perbedaan budaya perlu disikapi dengan bijak, bahwa perbedaan itu indah, dan bahwa globalisasi membuat perjalanan jauh menjadi agak membosankan :D
Biografi enak dibaca karena saya jadi mengetahui perjalanan hidup orang-orang terkenal dan berhasil. Terkadang mereka dihina masyarakat, dijauhi keluarga dan teman, jatuh bangun membangun usahanya tapi mereka tetap maju, bangun dan berjuang dengan nilai-nilai yang diyakininya. Ada yang karyanya tidak dihargai ketika masih hidup dan mati dalam kesengsaraan, ada yang berhasil membangun imperium bisnisnya, ada yang berhasil di usia muda, ada yang menjadi maestro di usia matang. Hal yang menghubungkan mereka semua adalah mereka meyakini dengan sepenuh hati apa yang mereka lakukan dan berani meraih mimpi mereka, tetap maju walaupun tidak ada yang mendukung dan dicemooh.
Novel misteri memiliki efek yang sama dengan minum kopi atau menonton film horror, yaitu membuat level adrenalin meningkat. Membaca novel misteri membuat kita tegang, penasaran dengan jalan cerita, memutar otak menebak jalan cerita selanjutnya dan cemas akan nasib tokoh protagonis. Segala hal yang tersembunyi dalam simbol dan penanda memang menarik untuk diikuti ;) . Sayangnya ketika selesai membaca novel misteri, segala kenikmatan ikut mereda. Jadi tidak heran ada orang yang ketagihan membaca novel misteri.
Tetapi hal yang paling menentukan ketika kita berencana membeli buku adalah budget yang tersedia. Tidak masalah kalau kita memegang kartu debet atau kredit karena kita bisa berbelanja sebanyak yang kita mau. Kalau cuma punya uang tunai dan uang saku terbatas, pilihan untuk membeli buku jadi terbatas. Kadang malah berakhir dengan kita tidak membeli buku sama sekali atau membeli buku di loakan. Solusinya adalah dengan browsing terlebih dulu buku pilihan kita, dan menabung sampai terkumpul dana yang cukup untuk membeli buku idaman.
Semoga bermanfaat :D
Komentar
nyonyabuku.blogspot.com