Langsung ke konten utama

Bella Beauty Magazine Indonesia (Bella)

    Saya jarang melihat toko buku di Yogyakarta menjual majalah ini. Makanya saya tertarik memilikinya ketika Togamas mengobral majalah ini seharga IDR 8000 dari harga normalnya IDR 45000. Menurut informasi di bagian Publisher's Note majalah ini diterbitkan oleh Creme Publishing dan dicetak oleh Gramedia Printing.
    Dilihat sepintas Bella terlihat layaknya majalah untuk wanita biasa. Keistimewaannya ada pada ukuran kertasnya (A4) dan jenis kertas glossy 80gram yang digunakannya. Setelah membacanya saya berpendapat bahwa Bella lebih mirip katalog produk kecantikan, mirip seperti majalah MakeUp4All. Di luar iklan yang herannya cuma sedikit, komposisi artikel Bella adalah 80% beauty product, 5% wawancara dengan orang-orang yang bergerak di bidang kesehatan atau kecantikan, 10% tips kesehatan yang berhubungan dengan kecantikan, dan 5% fashion. 

   Ciri khas Bella mungkin format majalahnya yang mirip katalog ini. Namun hal ini malah membuat majalah Bella tidak berkarakter, tidak ada ciri khas yang membedakannya dengan majalah lain. Tidak ada segemen khusus wanita yang dibidik untuk menjadi konsumennya.
    Berbeda dengan Elle yang kadang berfokus pada sisi kemanusiaan dan permasalahan seputar wanita, Marie Claire yang mengedepankan Woman Power, InStyle yang membahas kecantikan dan mode dari berbagai sisi, CitaCinta dan Chic yang menyediakan beragam informasi dan petunjuk praktis tentang kehidupan sehari-hari bagi wanita dewasa usia 20an, Kawanku dan Gadis yang menyasar segmen remaja atau MakeUp4All yang berfokus pada beauty and beautyBlog.
    Dengan membaca Bella kita akan disuguhi berbagai gambar produk kecantikan dilengkapi dengan harganya. Such an Eye Candy! Tetapi tidak ada manfaat spesifik yang bisa didapat. Saran-saran kesehatannya kurang mutakhir dibandingkan Elle, layout masih kalah dibanding InStyle, bahkan wawancaranya lebih dangkal dibanding Spice!
    Kesimpulan saya : belilah majalah ini satu kali dalam 6 bulan saja dimana kita akan membeli produk skincare atau kosmetik baru. Bella bisa diabaikan bila kita sudah berlangganan Elle, InStyle atau Vogue yang menyediakan informasi beauty product lebih lengkap dan tips kecantikan dari makeUp artist ternama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

Istilah Kuliah : Share Swap (Tukar Saham)

Beberapa minggu yang lalu bursa saham dihebohkan oleh kegiatan share swap yang dilakukan Telkom (melalui anak perusahaannya, Mitratel) dengan Tower Bersama Infrastructure (TBIG). TLKM akan menukar 49% kepemilikannya di Mitratel dengan kepemilikan 5.9% atas TBIG. Detailnya: TLKM (pasca transaksi) punya 5.9% hak kepemilikan atas TBIG, sedangkan TBIG punya 49% kepemilikan di Mitratel. TLKM menyerahkan kepemilikan atas 49% saham Mitratel dengan kepemilikan atas 5.9% saham TBIG.