Langsung ke konten utama

Free Online Trading

    Sejak berkenalan dengan dunia pasar modal saya tertarik untuk mencba berbagai macam fasilitas latihan trading (jual beli saham) dari berbagai situs dan sekuritas. Salah satu situs untuk berlatih trading dan analisisnya adalah Kontan dan Danareksa. Dari kedua situs ini kita bisa berlatih analisis teknikal saham. Cukup masukkan kode emiten dan tentukan jenis analisis teknikal yang akan digunakan. Cara pendaftarannya pun mudah. Kita cukup memasukkan alamat email dan username yang diinginkan. Setelah itu lakukan konfirmasi via email, dan kita bisa langsung berlatih via situs tersebut.
    Kalau ingin merasakan pengalaman trading dengan software sungguhan, bisa dicoba fasilitas dari BEI, Lautandhana, atau Sinarmas. BEI (Bursa Efek Indonesia) menyediakan fasilitas pemantauan dan analisis saham cuma-cuma yang bisa didownload di situsnya. Fasilitas analisis teknikalnya memang tidak secanggih Kontan atau Danareksa. Tapi IDX virtual trading sangat ringan, tidak memakan space hard disk atau menghabiskan memory RAM.

    Fasilitas online trading dari Lautandhana mirip IDX virtual trading. Disediakan fasilitas running trade dan detailed quote, top gainers, top losers, pesan jual dan pesan beli. IDX dan LOTS (Lautandhana Online Trading System) memiliki tampilan berlatar hitam. Bedanya tampilan LOTS lebih user friendly dan bisa digeser-geser. Untuk mendaftar IDX virtual trading sama dengan Kontan, cukup memasukkan username dan email. Sedangkan untuk mendaftar LOTS dibutuhkan alamat email dan nomor handphone.
    Software online trading yang paling powerful adalah simas.net dari Sinar Mas sekuritas. Selain fasilitas umum seperti yang dimiliki LOTS dan IDX, simas.net juga memiliki fasilitas teknikal charting dengan Indikator MACD, Stochastic Oscillator, Moving Average dan Bollinger. Disediakan juga Domestic dan Foreign Activity tiap saham dan Market. Memori yang dihabiskan memang lebih banyak daripada LOTS dan IDX, tapi fasilitas yang disajikan juga lebih banyak.
    Bagi pemula yang ingin mengamati pasar saham saja, bisa menggunakan IDX virtual trading. Kita bisa mengamati pergerakan pasar saham dan saham-saham yang diincar. Kalau ingin mendalami cara teknikal analisis kita bisa menggunakan fasilitas dari kontan dan danareksa. Cukup memasukkan nama emiten dan kita bisa tahu potensi pergerakan saham dalam jangka pendek atau panjang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

Istilah Kuliah : Share Swap (Tukar Saham)

Beberapa minggu yang lalu bursa saham dihebohkan oleh kegiatan share swap yang dilakukan Telkom (melalui anak perusahaannya, Mitratel) dengan Tower Bersama Infrastructure (TBIG). TLKM akan menukar 49% kepemilikannya di Mitratel dengan kepemilikan 5.9% atas TBIG. Detailnya: TLKM (pasca transaksi) punya 5.9% hak kepemilikan atas TBIG, sedangkan TBIG punya 49% kepemilikan di Mitratel. TLKM menyerahkan kepemilikan atas 49% saham Mitratel dengan kepemilikan atas 5.9% saham TBIG.