Siapa suka jajan? Kalau pertanyaan itu
diajukan, saya salah satu yang akan mengacungkan tangan tanda setuju. Kita
semua suka jajan. Baik terkadang maupun sesekali, bahkan sesering mungkin. Anak
kos hampir pasti jajan setiap hari. Alasannya? Sibuk, tidak sempat masak,
repot.
Dimanakah kita jajan? Bisa di
angkringan, warung, kafe atau restoran. Paling sering jajan di tenda PKL atau
angkringan. Kalau habis gajian atau dapat honor barulah kita jajan di kafe atau
restoran.
Saat di kafe atau restoran, lebih suka bungkus atau makan di tempat? Saran saya, makanlah di tempat. Jangan bungkus bawa pulang. Kenapa?
Saat di kafe atau restoran, lebih suka bungkus atau makan di tempat? Saran saya, makanlah di tempat. Jangan bungkus bawa pulang. Kenapa?
Well, dengan memakan food and beverages on location kita mendapat kondisi makanan hangat. Fresh from the oven. Teksturnya masih
lembut, kondisinya masih hangat, aromanya masih menguar menggoda. Kelima indera
kita akan dipuaskan oleh makanan/minuman yang dipesan. Misal masih lapar atau
kurang kenyang, bisa minta tambah atau mencoba menu lain di tempat yang sama.
Kalau kafe atau restoran tempat kita
makan berkonsep open kitchen, kita bisa melihat koki atau chef beraksi memasak pelbagai hidangan. Bahkan kalaupun pesanan
kita sudah selesai dimasak dan siap dinikmati, kita bisa tetap menikmati
atraksi koki. Salah satu foodcourt di
Jogja menyediakan konsep open kitchen
ini dimana pengunjung bisa duduk di bar dekat kompor. Wangi bahan-bahan mentah
saat dimasak benar-benar menggiurkan.
Percaya atau tidak, biaya interior,
hiburan, gaji pegawai, kebersihan dan sebagainya sudah termasuk ke dalam harga
makanan dan minuman yang dijual di suatu tempat. Semakin bagus interiornya,
semakin mahal makanannya. Semakin banyak cabangnya, semakin murah harga
hidangannya. Jangan heran kalau harga minuman/makanan yang sama di KFC bisa ¼
lebih murah daripada Takigawa. Volume pembelian bahan mentah KFC per hari bisa
puluhan kuintal, sementara Takigawa paling cuma beberapa kuintal.
Terkadang hiburan di Kafe atau
restoran cukup menarik. Kita bisa menikmati bacaan yang tersedia (koran,
tabloid, majalah), menonton siaran TV kabel, melihat siaran olahraga (saat weekend), menikmati live music dari band atau penyanyi lokal, atau guyonan dari comic yang sedang pentas. Siapa tahu
dengan duduk sejenak menikmati suasana kafe atau restoran kita bisa memperluas
pergaulan atau mendapat calon klien potensial.
Komentar