Pemenang Nobel Sastra untuk 2013 sudah diumumkan. Secara mengejutkan
Alice Munro dari Kanada, seorang pengarang cerita pendek, meraihnya. Ia berhasil
mengalahkan sejumlah novelis kawakan seperti Haruki Murakami saat meraih Nobel
Sastra 2013.
Mengejutkan? Jelas. Sudah menjadi semacam tradisi bahwa peraih Nobel
Sastra pastilah penulis novel. Terpilihnya seorang begawan cerita pendek adalah
hal yang berada di luar kelaziman.
Sebetulnya apa sih yang membedakan
novel dari cerpen? Yang paling kentara tentu saja panjang kata-katanya. Sementara
cerpen paling panjang “hanya” 10ribu kata, novel bisa memuat ratusan ribu kata.
Saat dicetak novel bisa setebal kasur sedangkan cerpen hanya beberapa lembar. Timeline penceritaan cerpen pun lebih
pendek dibanding novel. Dus, alur ceritanya lebih cepat dan kurang mendetail
dibanding novel. Cerpen bisa selesai dibaca dalam beberapa menit saja, novel
butuh waktu (terkadang) sampai berbulan-bulan sampai tamat.
Tema dalam novel dan cerpen sebetulnya mirip, bahkan sama. Kisah broken home, thriller atau percintaan romantis bisa dituliskan dalam bentuk
cerpen maupun novel. Sebagian besar pengarang memang lebih suka menulis dalam
format novel karena mereka lebih bebas mengeksplorasi tokoh dan plot cerita. Namun
cerpen pun bisa menjadi kisah yang bagus tanpa perlu berpanjang lebar. Lihat saja
seri Chicken Soup, Madre atau dongeng-dongen Hans Christian Andersen.
Bagi kaum pekerja dan orang-orang sibuk yang kekurangan waktu, cerpen adalah
pilihan bagus untuk memuaskan dahaga sastra. Ceritanya singkat tapi berbobot dengan
pemilihan kata-kata yang sederhana. Di sisi lain, novel membutuhkan komitmen
tinggi dan kesabaran untuk membaca dan menyelesaikannya. Kalau waktu
betul-betul terbatas dan kekurangan niat untuk membaca, seorang penikmat novel
mungkin segera bosan dan beralih ke bacaan lain.
Bagi pencinta cerpen, kumpulan cerpen Bobo dan Chicken Soup bisa
menjadi pilihan meluangkan waktu. Kalau mau yang serius bisa mencoba Edgar
Allen Poe atau H.G Wells. Pencinta novel pastinya punya pilihan lebih luas,
seperti serial dari Enid Blyton, serial Sherlock Holmes, Hunger Games, atau mungkin Harlequin.
Komentar