Langsung ke konten utama

Memulai Investasi : Reksadana (1)

image courtesy of kontan.co.id
        Reksadana adalah alat investasi termurah dan termudah bagi investor pemula. Bisa didapat mulai 100ribuan dengan biaya 0-3% saja. Tanpa biaya bulanan
Mau investasi seaman deposito bebas pajak? Ada reksadana pasar uang. Investasi aman dengan risiko minim? Reksadana pendapatan tetap jawabannya. Investasi berisiko sedang dengan keuntungan lumayan? Pakai reksadana campuran. Investasi berisiko tinggi dengan keuntungan besar mulai 100ribu saja? Reksadana saham solusinya.

Bagaimana membeli reksadana-reksadana itu? Ada 2 pilihan, lewat sekuritas atau bank. Kalau lewat sekuritas, calon investor cukup menyediakan materai selembar, fotokopi ktp & halaman pertama buku tabungan, serta mengisi formulir untuk membuka akun investasi reksadana. Keuntungannya: biaya pembelian kecil (hanya 0.5-1% saja) dan nilai pembelian lebih murah, mulai 100ribuan. Kelemahannya: waktu pembuatan agak lama (bisa mencapai seminggu) dan pilihannya terbatas ke reksadana yang dikeluarkan Manajer Investasi sekuritas tersebut.
Jika melalui bank, calon investor bisa membeli lewat customer service (kalau sudah jadi nasabah bank penjual reksadana) atau membeli lewat internet banking. Membeli lewat bank swasta lebih dianjurkan karena pilihannya lebih banyak (bisa lebih dari 30 reksadana dari 10 manajer investasi yang berbeda), nilai minimal pembelian lebih rendah dibanding bank pemerintah (swasta: mulai 200ribu, BUMN: mulai 500ribu) dengan biaya pembelian mulai 0.75% saja (di bank pemerintah mulai 1.5%). Keuntungan membeli lewat bank: praktis (tinggal klik) dan pilihannya banyak. Kelemahannya: biaya pembelian lebih mahal dibanding sekuritas.

Seberapa besar sih biaya pembelian reksadana? Cuma ribuan rupiah saja. Dengan biaya 1% dan nilai pembelian 200ribu, calon investor cuma mengeluarkan biaya pembelian 2ribu rupiah saja. Jauh lebih murah dibanding secangkir kopi atau segelas jus buah. Bila calon investor berminat berinvestasi di atas nilai tertentu, misal di atas 50juta, biayanya bisa lebih rendah lagi, kurang dari 1%.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

Istilah Kuliah : Share Swap (Tukar Saham)

Beberapa minggu yang lalu bursa saham dihebohkan oleh kegiatan share swap yang dilakukan Telkom (melalui anak perusahaannya, Mitratel) dengan Tower Bersama Infrastructure (TBIG). TLKM akan menukar 49% kepemilikannya di Mitratel dengan kepemilikan 5.9% atas TBIG. Detailnya: TLKM (pasca transaksi) punya 5.9% hak kepemilikan atas TBIG, sedangkan TBIG punya 49% kepemilikan di Mitratel. TLKM menyerahkan kepemilikan atas 49% saham Mitratel dengan kepemilikan atas 5.9% saham TBIG.