Langsung ke konten utama

Pond’s Flawless White BB+

Sejak BB Cream booming di pertengahan 2012, semakin banyak label kosmetik massal yang mengeluarkan varian BB Cream versi mereka. Salah satunya Unilever dengan merek Pond’s. BB Cream berlabel Pond’s ada 2 lini, yaitu Flawless White dan Age Miracle. 

Untuk masing-masing lini terdapat 2 warna, yaitu beige dan natural. Harga BB Cream seri Flawless White lebih murah, 17-18ribu saja untuk varian 8 gram, sedangkan harga seri Age Miracle mencapai 33ribu untuk berat yang sama. BB Cream dari kedua seri ini diklaim mengandung SPF30, meratakan warna kulit wajah, tidak menutup pori-pori, ringan, tidak berminyak, membuat wajah tampak lebih putih, menyamarkan noda hitam, melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB, serta didesain untuk kulit wanita Asia.
By nature, saya pilih mencoba seri Flawless White dengan warna beige, karena warna inilah yang paling masuk di kulit saya. Pertama mencoba, ternyata BBCream ini teksturnya berat dan berminyak, tidak ringan dan berbasis air seperti keluaran Maybelline atau Garnier. Namun daya tutupnya (coverage) lebih kuat dibanding kedua merek keluaran L’Oreal tersebut. Daya tahannya pun lama, dipakai kuliah, lari-lari, dan beraktivitas dari pagi sampai malam tidak luntur. Krim ini juga sesuai dipadankan dengan jenis bedak apapun, bedak tabur bisa, bedak padat juga bisa. Bahkan dipakau wudhu 3-4 kali sehari juga tidak luntur, padahal saya jelas-jelas merasakan dinginnya air menusuk dan mengalir di wajah.
Kita bisa saja langsung memakai krim ini tanpa perlu dilapisi bedak, seperti BB Cream dari Garnier. Namun karena teksturnya berminyak dan menimbulkan kilap di waja, mau tidak mau tetap harus memakai bedak.

Kelemahannya, krim ini di awal pemakaian membuat hidung berjerawat, walau 3 hari kemudian si jerawat sudah menghilang. Krim ini juga sulit sekali dibersihkan. Butuh 3 kali pembersihan dengan susu dan cairan pembersih agar dapat bersih tak berisa. Kabar baiknya, ia bisa luntur tak bersisia saat wajah dicuci dengan sabun pembersih yang mengandung karbon (Pond’s Pure White tabung hitam, Garnier Men Black) atau asam hyaluronic (Biore MakeUp Remover Daily Color Clear). Sabun pembersih muka biasa tidak mempan membersihkan BB Cream ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

Istilah Kuliah : Share Swap (Tukar Saham)

Beberapa minggu yang lalu bursa saham dihebohkan oleh kegiatan share swap yang dilakukan Telkom (melalui anak perusahaannya, Mitratel) dengan Tower Bersama Infrastructure (TBIG). TLKM akan menukar 49% kepemilikannya di Mitratel dengan kepemilikan 5.9% atas TBIG. Detailnya: TLKM (pasca transaksi) punya 5.9% hak kepemilikan atas TBIG, sedangkan TBIG punya 49% kepemilikan di Mitratel. TLKM menyerahkan kepemilikan atas 49% saham Mitratel dengan kepemilikan atas 5.9% saham TBIG.