What The Dog Saw adalah buku keempat dari pemikir populer Malcolm Gladwell setelah Tipping Point, Blink dan Outliers. Kalau dalam ketiga buku sebelumnya Gladwell lebih berfokus pada satu masalah kemudian mencari jawabannya, maka di What The Dog Saw ia mengemukakan macam-macam masalah beserta penjelasannya (untuk tiap masalah ada beberapa penjelasan).
Bagian Pertama: Para Obsesif,Perintis dan macam-macam Genius Minor lainnya dibahas mengenai dunia penjualan, periklanan, investasi dan psikologi dengan fokus pada orang-orang besar yang menonjol di bidangnya. Gladwell menjelaskan bagaimana mereka berpikir, berproses, filosofi hidup mereka, bahkan hingga ke bahasa tubuh mereka hingga akhirnya mereka berhasil di bidangnya masing-masing menggunakan kelebihannya tersebut dalam 6 bab terpisah. Keenam bab ini menjelaskan genius-genius itu dengan bahasa yang mudah dimengerti.
Bagian Kedua : Teori, Prediksi dan Diagnosis fokus Gladwell bergeser pada peristiwa-peristiwa di dunia dan kegagalan memprediksinya. Ia memaparkan akibat dari terlalu banyak informasi, terlalu sedikit informasi, adanya rantai yang hilang antar informasi, pengaruh ketaatan dan kelalaian, bagaimana menganalisis gambar yang tidak jelas (dalam kanker dan perang), plagiarisme dan pengaruh stres pada seorang ahli atau atlet. Kesemuanya dijelaskan dalam 7 bab.
Bagian Ketiga : Kepribadian, Sifat dan Kecerdasan menjelaskan tentang pengaruh lingkungan terhadap perilaku (khusus bagian ini dibahas dalam 4 bab), miripnya penyusunan profil kriminal pada FBI dengan tipuan peramal, dan perbedaan antara Old Master dan Young Genius. Kesemuanya ada 6 bab.
Karena fokusnya tidak terlalu jelas, maka buku ini saya anggap sebagai kumpulan esai nonfiksi mengenai kehidupan sehari-hari,pengaruh berbagai macam kondisi, konteks dan lingkungan terhadap reaksi seseorang. Walaupun "hanya" setebal 457 halaman, What The Dog Saw memberikan jawaban yang memuaskan mengenai berbagai peristiwa dari sudut pandang yang berbeda dengan bahasa yang menarik dan mudah dimengerti. Buku ini juga membuat kita ketagihan untuk terus membacanya karena tidak membuat kening berkerut akibat banyaknya kata yang tidak diketahui.
Komentar