Langsung ke konten utama

Ekstrem Kanan

   Apa maksudnya ekstrem kanan? Ekstrem Kanan adalah istilah umum untuk menjelaskan sekelompok orang penganut agama tertentu yang mengatasnamakan segala tindakan kekerasan dan anarkis yang mereka lakukan atas nama agama. Kelompok ekstrem kanan ini selalu ada dimana-mana. Bahkan di negara paling toleran dan multikultur sekalipun ada. Di Indonesia, kelompok ini diwakili oleh FPI (Front Pembela Islam), FBR (Forum Betawi Rempug), dan kelompok-kelompok ekstrem Islam lainnya.
   Biasanya  kelompok-kelompok seperti ini terdiri dari pemuda-pemuda pengangguran atau putus sekolah yang mencari pelampiasan atau identitas diri dengan bergabung dengan kelompok ekstrem kanan ini. Mereka mudah dikenali karena selalu memakai surban dan berpakaian putih-putih. Ciri-ciri lain adalah suka membawa bambu untuk memukuli orang yang mereka anggap murtad, berboncengan tiga kalau naik motor dan memelihara jenggot. Walau selalu mengatasnamakan Islam dan bertakbir kalau bertindak anarkis, pengetahuan agama mereka biasanya rendah. Jarang membaca Al-Quran apalagi Hadis. Mereka lebih percaya pada ucapan habib alias pemimpin mereka. Jadi kalau habib berkata bahwa cafe atau warung haram, dengan senang hati mereka akan menyerbunya.
   Tindakan mereka yang paling terkenal adalah memukuli demonstrasi yang dilakukan ibu-ibu dan anak-anak di Monas, menurunkan dan melempari patung Dewi Kwan Im di Vihara di Singkawang, melempari Pertunjukan Wayang di Sukoharjo dengan batu dan samurai, dan yang paling baru adalah menurunkan patung Buddha di Tanjung Balai, Sumatera Utara. Seringkali tindakan mereka berdasarkan alasan bahwa kegiatan penganut agama lain mengganggu ketentraman pemeluk agama Islam.
    Para penganut ekstrem kanan di Republik Indonesia ini juga tidak mengenal toleransi antar umat beragama. Kalau ada kegiatan atas nama muslim atau Islam, mereka selalu menuntut pemeluk agama lain maklum dan menyingkir. Giliran orang mau merayakan natal atau nyepi, mereka membuat keributan dan keonaran. Bahkan sampai mengebom Gereja segala, seperti yang dilakukan Imam Samudra cs.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

Istilah Kuliah : Share Swap (Tukar Saham)

Beberapa minggu yang lalu bursa saham dihebohkan oleh kegiatan share swap yang dilakukan Telkom (melalui anak perusahaannya, Mitratel) dengan Tower Bersama Infrastructure (TBIG). TLKM akan menukar 49% kepemilikannya di Mitratel dengan kepemilikan 5.9% atas TBIG. Detailnya: TLKM (pasca transaksi) punya 5.9% hak kepemilikan atas TBIG, sedangkan TBIG punya 49% kepemilikan di Mitratel. TLKM menyerahkan kepemilikan atas 49% saham Mitratel dengan kepemilikan atas 5.9% saham TBIG.