Langsung ke konten utama

Outliers dan Seni Kegagalan

   Apa yang membedakan orang luar biasa dengan yang biasa-biasa saja? Menurut Malcolm Gladwell dalam bukunya Outliers, jawabannya terletak pada kebiasaan, kerja keras dan pengulangan. Sesuai dengan anggapan bahwa keberhasilan terdiri atas 90% kerja keras dan 10% bakat. 
   Pemain bola tersukses David Beckham melakukan ratusan kali tendangan bebas setiap hari. Pelari cepat (sprinter) berlari cepat dan berlatih di lintasan berkilo-kilo meter tiap hari. Pemrogram software handal sudah belajar bahasa pemrograman sejak masih kuliah dan tiap hari belajar membuat program. Banyak orang yang bekerja keras dan untuk meraih hasil menakjubkan seseorang harus melakukannya sedemikian sering hingga mendarah daging dan menjadi naluri. Sehingga ia bisa melakukan entah tendangan bebas, lari, menulis atau apapun itu bahkan dalam keadaan tidak berpikir. Hal itulah yang ditangkap pada bab Seni Kegagalan di buku What The Dog Saw (Malcolm Gladwell) dan di sinilah ditemukan paradoxnya.
   Ada dua penyebab mengapa seorang ahli atau spesialis bisa gagal padahal ia begitu berhasil, berlatih setiap hari dengan keras dan begitu berbakat. Pertama adalah kondisi tercekat (choked) dimana seseorang seolah kembali ke naluri awal ketika dia masih belajar saat pemula. Contohnya Jana Novotna yang mendadak menjadi pemain tenis pemula ketika poinnya unggul jauh dari Stefi Graf dalam sebuah pertandingan tenis. Sesuatu dalam dirinya runtuh (atau hilang) hingga ia tidak sanggup bermain dengan hebat seperti pada awal pertandingan. Pada akhirnya ia kalah dari Stefi Graf.
   Kondisi kedua adalah Panik, yaitu saat otak dan pikiran macet, tidak dapat berfikir apapun, yang ada hanya keinginan menyelamatkan diri. Contohnya ketika penyelam kehilangan tabung oksigennya, ia refleks meraih selang oksigen temannya. Suatu kondisi yang dapat membahayakan keduanya (untung kesadarannya datang dan ia tidak jadi melakukannya).
   Persamaan tercekat dan panik adalah keduanya terjadi di bawah tekanan atau keadaan stres. Perbedaan nya pada kondisi tercekat pelaku terlalu memperhatikan aksinya yang malah berakibat kemunduran, karena tercekat terjadi pada keadaan tekanan psikologis dan pelaku terlalu banyak berfikir. Tercekat biasanya terjadi pada seorang yang begitu ahli dan berpengalaman. Karena terlalu hati-hati dan ragu-ragu, seorang ahli bisa tercekat. 
   Panik terjadi pada keadaan tekanan fisik. Pelaku tidak bisa memikirkan apapun kecuali menyelamatkan diri, ia tidak bisa berfikir, dan kembali ke naluri awal. Pelaku pada kondisi panik biasanya kurang pengalaman dan tidak tahu tindakan apa yang sebaiknya dilakukan.
   Dari Outliers dan Seni Kegagalan bisa ditarik kesimpulan bahwa untuk mencapai keberhasilan diperlukan usaha, kerja keras,pengalaman, bakat, dan keberuntungan. Tapi adakalanya semua itu seolah hilang begitu saja pada kondisi penuh tekanan (stres), entah itu tercekat atau panik. Oleh karena itu kita harus tawakal dan berlapang dada andai itu terjadi. Bersedihlah sesaat lalu melangkah maju lagi. Life goes on

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

Istilah Kuliah : Share Swap (Tukar Saham)

Beberapa minggu yang lalu bursa saham dihebohkan oleh kegiatan share swap yang dilakukan Telkom (melalui anak perusahaannya, Mitratel) dengan Tower Bersama Infrastructure (TBIG). TLKM akan menukar 49% kepemilikannya di Mitratel dengan kepemilikan 5.9% atas TBIG. Detailnya: TLKM (pasca transaksi) punya 5.9% hak kepemilikan atas TBIG, sedangkan TBIG punya 49% kepemilikan di Mitratel. TLKM menyerahkan kepemilikan atas 49% saham Mitratel dengan kepemilikan atas 5.9% saham TBIG.