Serangan ke berbagai situs online dengan jumlah pengguna jutaan akhir-akhir ini semakin sering. Beberapa waktu lalu kita dikejutkan oleh berita bobolnya data-data kartu kredit pengguna Sony PlayStation di server Sony. Saat tulisan ini dibuat situs Sega berhasil diretas. Sebelumnya ratusan ribu akun pengguna Facebook berhasil dicuri data pengguna dan passwordnya. Lalu percobaan pencurian data dan akun email pengguna Gmail, terutama yang berasal dari kalangan bisnis, politisi dan birokrat Amerika Serikat. Untunglah Google cepat tanggap dan berusaha merestorasi akun-akun yang diretas. Wordpress juga mengalami serangan DDoS berkali-kali yang mengakibatkan tulisan, gambar, dan berbagai dokumen yang tersimpan lenyap.
Saat ini nyaris semua kegiatan di dunia nyata dapat dilakukan di dunia maya. Kita bisa berkenalan dengan teman-teman baru, melakukan kegiatan jual beli, berwisata, belajar, bahkan kita bisa menikah di dunia maya (kalau punya akun di virtual life). Jadi bisa disimpulkan bahwa kegiatan pencurian data, identitas, kata kunci, gambar, video, tulisan, dan karya lain ini sangat merugikan banyak orang. Bayangkan bila data dan PIN kartu kredit yang dicuri. Kerugian yang dialami bisa membuat korban dikejar penagih hutang seumur hidupnya.
Kalau mau dirunut lebih dalam, apakah motif orang melakukan tindakan hack? Kalau motifnya ekonomi, hacker mencuri data dan PIN kartu kredit untuk mendapatkan dana jerih payah orang lain dan menggunakannya untuk kesenangan diri sendiri. Merusak kepercayaan pengguna terhadap situs tertentu agar pengguna beralih ke situs yang "aman" (jarang diserang) bisa dimasukkan sebagai motif politik. Google pernah mencurigai hacker-hacker Cina sengaja meretas akun Gmail agar pengguna kehilangan kepercayaan terhadap Google dan beralih ke situs mereka.
Pencurian teknologi yang berhubungan dengan militer mungkin berkaitan dengan persaingan di bidang persenjataan, kekuasaan, dan pengaruh. Teknologi yang dicuri, baik yang berhubungan dengan dunia militer atau tidak, bisa dimodifikasi dan dipatenkan dengan nama lain. Dan digunakan untuk keperluan terorisme atau perang dagang.
Motif lain yang mungkin terlintas : hacking adalah ajang pembuktian diri para hacker, sejauh mana mereka berhasil menembus sistem keamanan perusahaan atau pemerintahan yang sudah terenkripsi. Semakin sulit dan tebal dinding sistem keamanan, semakin tinggi pula prestise yang diraih bila berhasil membobolnya.
Akibat berbagai ulah hacker-hacker itu, kita harus mengubah berbagai kata kunci surat elektronik dan media sosial yang kita ikuti,ditambah menginformasikan kepada teman-teman kalau akun kita berhasil dibobol dan memperingatkan mereka untuk tidak menanggapi permintaan dari surat elektronik kita.
Kalau kartu kredit kita yang dibobol, kita berpotensi kehilangan dana sangat banyak dan dikejar penagih hutang untuk barang yang tidak pernah kita beli. Berhati-hatilah bertransaksi dengan internet banking atau kartu kredit. Pastikan PIN anda sulit ditebak. Ingat untuk selalu menghapus history bila bertransaksi di warnet.
Kalau anda memiliki perusahaan teknologi, berhati-hatilah. Teknologi yang dicuri bisa digunakan untuk mempengaruhi, merayu dan mencuci otak orang lain. Bila teknologi persenjataan yang dicuri, maka bersiaplah menyaksikan teroris-terosis menggunakannya untuk membantai sesama manusi seperti yang terjadi di Bahrain, Suriah, atau Afghanistan.
Bagaimana mencegahnya? Antara lain dengan
Pencurian teknologi yang berhubungan dengan militer mungkin berkaitan dengan persaingan di bidang persenjataan, kekuasaan, dan pengaruh. Teknologi yang dicuri, baik yang berhubungan dengan dunia militer atau tidak, bisa dimodifikasi dan dipatenkan dengan nama lain. Dan digunakan untuk keperluan terorisme atau perang dagang.
Motif lain yang mungkin terlintas : hacking adalah ajang pembuktian diri para hacker, sejauh mana mereka berhasil menembus sistem keamanan perusahaan atau pemerintahan yang sudah terenkripsi. Semakin sulit dan tebal dinding sistem keamanan, semakin tinggi pula prestise yang diraih bila berhasil membobolnya.
Akibat berbagai ulah hacker-hacker itu, kita harus mengubah berbagai kata kunci surat elektronik dan media sosial yang kita ikuti,ditambah menginformasikan kepada teman-teman kalau akun kita berhasil dibobol dan memperingatkan mereka untuk tidak menanggapi permintaan dari surat elektronik kita.
Kalau kartu kredit kita yang dibobol, kita berpotensi kehilangan dana sangat banyak dan dikejar penagih hutang untuk barang yang tidak pernah kita beli. Berhati-hatilah bertransaksi dengan internet banking atau kartu kredit. Pastikan PIN anda sulit ditebak. Ingat untuk selalu menghapus history bila bertransaksi di warnet.
Kalau anda memiliki perusahaan teknologi, berhati-hatilah. Teknologi yang dicuri bisa digunakan untuk mempengaruhi, merayu dan mencuci otak orang lain. Bila teknologi persenjataan yang dicuri, maka bersiaplah menyaksikan teroris-terosis menggunakannya untuk membantai sesama manusi seperti yang terjadi di Bahrain, Suriah, atau Afghanistan.
Bagaimana mencegahnya? Antara lain dengan
- Membuat kata kunci dengan campuran huruf besar kecil, angka dan karakter tertentu yang sulit ditebak.
- Mambuat kata kunci yang berbeda-beda untuk setiap akun media sosial, email, atau internet banking.
- Membuat PIN kartu kredit atau kartu debit yang sulit ditebak. Yang pasti bukan angka 1234, 9999, atau tanggal lahir anda.
- Sebelum meninggalkan warnet, pastikan semua data pribadi sudah dihapus. Bagi pengguna Firefox bisa dengan menu Tools > Clear Recent History.
- Berhati-hatilah bertransaksi dengan internet banking dan kartu kredit. Jangan biarkan orang lain mengetahui PIN anda. Cek penggunaan kartu kredit anda. Bila ditemui transaksi yang mencurigakan, hubungi bank tempat kartu kredit diterbitkan.
- Kalau anda seorang blogger yang situsnya dihajar virus, pastikan anda sudah menyimpan data-data tulisan, gambar, karya, video, dan lain-lain di tempat yang aman sehingga situs bisa diperbaiki ketika serangan virus berhasil diatasi.
Komentar