Langsung ke konten utama

Garnier Self Heating Sauna Mask

image courtesy of thaicraft.com
    Produk masker dari Garnier ini baru pertama kali saya coba karena penasaran dengan klaimnya. Garnier Self Heating Sauna Mask diklaim mampu mengangkat kotoran dan sebum dari permukaan kulit, membersihkan pori-pori dan menghaluskan tekstur kulit. Kulit menjadi terasa bersih, tidak berminyak dan segar selama 7 hari. Sesuai dengan namanya (Heating Sauna Mask) masker ini terasa hangat ketika diaplikasikan pada kulit wajah. Harganya berkisar antara IDR 9000-11000.
    Masker Sauna dari Garnier ini dikemas dalam wadah sachet 2 x 6ml yang berdasarkan pengalaman saya bisa dipakai 4-6 kali. Cara pemakaiannya sebagai berikut : pisahkan salah satu sachet, gunting bagian ujung sachet yang akan dipakai, tuang sebagian isinya ke dalam wadah kecil untuk kelak dipakai lagi, sebagian diaplikasikan ke wajah, tunggu selama 3-5 menit (jangan lebih, khasiatnya terasa meragukan kalau lebih dari 5 menit), bilas dengan air.

    Separuh isi masker (3 ml) yang saya aplikasikan ke wajah terasa sangat tebal, untuk pemakaian selanjutnya saya hanya memakai 1 ml saja. Saya tidak tahu apakah ada perbedaan cara pengaplikasian masker antara memakai tangan atau memakai kuas karena saya mengaplikasikannya dengan tangan. Menurut saya lebih praktis dan tidak ada masker yang terbuang di kuas.
    Pengalaman saya sesudah memakai masker ini : pori-pori tampak lebih bersih, tidak ada komedo yang sebelumnya bermunculan di permukaan pori-pori, kulit terasa halus dan bersih. Kekurangannya, komedo di bagian ujung hidung dan dagu tidak bisa diangkat dengan sempurna. Masih ada blackheads yang tertinggal. 
    Karena fungsinya membersihkan sebum dan kotoran, saya merekomendasikan produk ini untuk para pemilik kulit berminyak dan kombinasi (berminyak di daerah T dan dagu) karena biasanya mereka bermasalah dengan komedo. Saya tidak merekomendasikan produk ini untuk para pemilik kulit kering karena kandungan clay dan zinc di dalamnya berpotensi mengangkat minyak di wajah dan membuat kulit kering menjadi semakin kering.
    Sejauh ini saya cukup puas dengan khasiat Garnier Self Heating Sauna Mask. Saya tidak tahu apakah saya akan membeli lagi produk ini mengingat satu sachet saja bisa dipakai 4 kali dan saya masih punya satu sachet lagi. Mungkin kelak saya akan mencoba masker dari merek lain sebagai perbandingan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

Istilah Kuliah : Share Swap (Tukar Saham)

Beberapa minggu yang lalu bursa saham dihebohkan oleh kegiatan share swap yang dilakukan Telkom (melalui anak perusahaannya, Mitratel) dengan Tower Bersama Infrastructure (TBIG). TLKM akan menukar 49% kepemilikannya di Mitratel dengan kepemilikan 5.9% atas TBIG. Detailnya: TLKM (pasca transaksi) punya 5.9% hak kepemilikan atas TBIG, sedangkan TBIG punya 49% kepemilikan di Mitratel. TLKM menyerahkan kepemilikan atas 49% saham Mitratel dengan kepemilikan atas 5.9% saham TBIG.