NHK adalah salah satu stasiun televisi favoritku selain DWTV, France24, dan EuroNews. Kalau DWTV lebih berfokus pada teknologi dan sosial masyarakat Eropa, NHK berfokus pada wisata dan kebudayaan Asia dan Jepang khususnya. France 24 dan EuroNews lebih sebagai TV berita 24 jam dimana waktu tayang tiap programnya hanya sekitar 3-20 menit.
Di NHK program-program yang ditayangkan kebanyakan bercerita tentang wisata di berbagai daerah di Jepang. Program Cheaper&Deeper menawarkan panduan wisata murah nan berkesan di berbagai area yang berdekatan dan dapat dicapai transportasi umum. Tokyo Eye sebagai panduan hidup keseharian dan wisata di Tokyo. Gentle Journeys yang menyajikan wisata pedalaman Jepang yang berkesan, murah, dan mudah dicapai. Extreme Japang menyuguhkan wisata di daerah pegunungan dan laut yang masih alami dan sulit dijangkau. Semua program wisata itu dikemas dengan deskripsi yang menarik dalam bahasa inggris, sudut pengambilan gambar yang pas, dan panduan transportasi umum untuk menjangkau daerah tersebut.
Program Kebudayaan NHK antara lain Imagine-Nation, Begin Japanology, Professionals, Cool Japan, At Home with Venetia in Tokyo, Asian View dan masih banyak lagi. Begin Japanology bercerita tentang berbagai aspek kehidupan masyarakat Jepang disertai salah satu tokoh yang (bisa dibilang) terdepan di bidang tersebut. Misal temanya adalah olahraga renang, mana ditampilkan peraih medali emas Olimpiade Renang wanita Jepang yang pertama. Bagaimana ia berjuang berlatih tiap hari, seperti apa kehidupannya sesudah pensiun, dan bagaimana ia mengatasi kesulitan hidup sesudah pensiun (post power syndromme).
Asian View menceritakan pembangunan di salah satu negara Asia dan dampaknya bagi kehidupan masyarakat. Dalam episode yang berkisah tentang kredit di Indonesia dituturkan bagaimana salah satu raksasa keuangan Jepang membangun badan pembiayaan di Indonesia dan berekspansi ke daerah-daerah dengan menawarkan kredit yang mudah berbunga rendah. Digambarkan betapa mereka betul-betul menyasar setiap daerah dengan pertumbuhan tinggi untuk memasarkan produk pembiayaan mereka. Pihak eksekutif langsung turun ke pasar dan jalan-jalan untuk melihat seberapa besar peluang pasar kredit yang tersedia dan mendiskusikan strategi yang harus diambil.
Sementara di lain tempat perusahan pengolahan produk pertanian Jepang berencana membangun pabrik pengolahan dan pengemasan di Indonesia dengan menggandeng pihak lokal. Manajer pemasaran dan promosi langsung turun ke pasar dan supermarket untuk mengamati kecenderungan belanja masyarakat dan mendiskusikan jenis produk apa yang cocok untuk pasar lokal. Mereka juga memikirkan jenis teknologi yang akan digunakan untuk pabrik dan darimana mendapatkan pasokan. Di akhir acara diceritakan bagaimana para eksekutif dari Jepang itu belajar bahasa Indonesia.
Selain program Kebudayaan dan Wisata, ada pula program rutin harian seperti NewsLine dan Today's Close Up. NewsLine menyajikan berita dunia, berita dalam negeri Jepang dan berita dari berbagai wilayah Asia khususnya Asia Tenggara dan Cina. Today's Close Up menyajikan salah satu isu yang sedang hangat di Jepang. Isu tersebut diceritakan dari sudut pandang salah satu warga dan dibahas dengan kolumnis. Kenapa hal itu bisa terjadi, apa yang mendorongnya, apa akibatnya bagi masyarakat Jepang, kalau merugikan bagaimana mengatasinya, dan lain-lain.
Kalau dibandingkan dengan acara televisi lokal yang dipenuhi dengan gosip, sinetron dan acara yang tidak bermutu lain tentu saja NHK unggul. Mereka menyajikan satu tema yang fokusnya jelas, deskripsi tema diperinci, sudut pengambilan gambar pas, dan cara bercerita menarik membuat penonton manfaat yang jelas dari melihat program televisi. Penonton bisa terhibur ketika melihat acara wisata, bertambah pengetahuannya ketika melihat Japan Biz Cast, atau terpesona melihat perkembangan teknologi terbaru di Cool Japan.
Sebetulnya televisi lokal bisa saja menyajikan program bermutu. Tetapi hampir pasti akan ditinggalkan pemirsanya. Contohnya program anak-anak yang ditayangkan di siang hari, seberapa tinggi ratingnya kalau dibandingkan dengan sinetron sampah di malam hari? Program debat dan diskusi saja peminatnya sangat rendah. Acara wisata memang menyajikan kesegaran dan kesadaran tentang tingginya pesona wisata di Indonesia. Namun moda transportasi pendukung dan fasilitas yang ditawarkan sangat minim dan mahal, jadi hanya bisa dinikmati di televisi saja. Penonton tidak tergerak untuk mengunjungi langsung
Komentar