Langsung ke konten utama

Inflasi

Inflasi atau kenaikan harga adalah indikator kemakmuran yang merata atau peningkatan kesejahteraan warganya. Setiap awal bulan, Biro Pusat Statistik mengumumkan angka inflasi bulanan dan tahunan.

Inflasi rendah bisa berarti uang hanya dipegang kalangan tertentu saja yang tidak mau memutar uangnya, tidak ada inovasi berarti untuk membuat perekonomian makro maju yang membuat perputaran uang melambat sehingga tidak ada pertumbuhan pendapatan di masyarakat.
Inflasi tinggi bisa berarti perputaran uang tinggi, ada distribusi kekayaan yang lebih merata, inovasi dan kewirausahaan berkembang pesat sehingga ada pertumbuhan pendapatan di masyarakat. Karena barang yang beredar banyak, pendapatan naik dan masyarakat doyan belanja, harga-harga ikut naik.
Komponen utama dalam kenaikan harga adalah permintaan dan ketersediaan barang. Kalau barang tersedia banyak sementara permintaan tetap, harga barang bisa turun. Sedangkan kalau banyak membutuhkan suatu barang sementara produksi tetap, harga bisa naik. Untuk menjaga harga suatu barang, produsen (atau pemerintah) bisa menjaga jumlah barang yang beredar atau berinovasi dengan barang pengganti.
Contohnya daging sapi, produksi jelas tidak sebanding dengan permintaan. Jadi pilihannya ada dua: impor dengan jumlah tertentu atau konsumen yang tidak kebagian bergeser ke daging lainnya ( kambing, ayam, kuda, kerbau, ular, ikan, daging sintetis dari tofu). Paling murah dan mudah adalah bergeser ke daging ayam dan ikan. Impor ada di tangan petinggi partai yang memegang departemen pertanian, jadi tidak mungkin konsumen mendapatkan dengan cepat.  Permintaan ikan dan ayam yang naik (akibat langkanya sapi) mendorong harga ayam dan ikan juga naik. Jadi ada penyebaran kekayaan dari pedagang sapi (yang apes karena tidak dapat kuota dari partai) ke pedagang ayam dan ikan.
Tapi kalau harga naik terlalu cepat karena ketidak becusan pemerintah mengatur permintaan dan ketersediaan, inflasi yang memeratakan kesejahteraan patut dipertanyakan. Apalagi kalau urusan permintaan dan penawaran ini sampai jadi bancakan partai politik.
Contoh kasus harga naik terlalu cepat ini bisa dilihat pada harga apartemen-apartemen yang diiklankan di televisi. Disitu disebutkan harga naik tanggal sekian. Disini yang berpengaruh bukan lagi permintaan dan ketersediaan, tapi kerakusan pengembang dalam meraup keuntungan dan masyarakat yang tergiur keuntungan cepat. Harga memang naik, tetapi setelah harga apartemen naik, jarang ada orang yang bersedia membeli. Dan harga apartemen dijaga tetap di atas karena pengembang tidak ingin harga dagangannya jatuh.
Inflasi bisa dikendalikan dengan mengatur jumlah uang beredar. Tugas ini diemban oleh Bank Sentral, disini oleh Bank Indonesia. Bank Indonesia bisa mengatur peredaran uang dengan menaik-turunkan suku bunga,atau mengatur Giro Wajib Minimum (minimal modal yang harus disetor bank komersial kepada bank sentral), atau membeli surat hutang dari pemerintah. Tugas mengatur peredaran uang ini disebut wewenang moneter.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

Istilah Kuliah : Share Swap (Tukar Saham)

Beberapa minggu yang lalu bursa saham dihebohkan oleh kegiatan share swap yang dilakukan Telkom (melalui anak perusahaannya, Mitratel) dengan Tower Bersama Infrastructure (TBIG). TLKM akan menukar 49% kepemilikannya di Mitratel dengan kepemilikan 5.9% atas TBIG. Detailnya: TLKM (pasca transaksi) punya 5.9% hak kepemilikan atas TBIG, sedangkan TBIG punya 49% kepemilikan di Mitratel. TLKM menyerahkan kepemilikan atas 49% saham Mitratel dengan kepemilikan atas 5.9% saham TBIG.