Dalam tulisanterbaru di Time.com tentang visi Google di masa depan, disebutkan kalau mereka
ingin menciptakan dunia ala StarTrek. Anda tinggal berbicara kepada mesin dan
keluar segala jawabannya. Mengagumkan? Ya. Menakutkan? Relatif.
Bagaimana Google
melakukannya? Mereka menggunakan algoritama rumit yang merangkum segala
kebiasaan anda memperkirakan langkah atau keinginan anda selanjutnya. Mereka memperoleh
data yang akan digabungkan dengan algoritam tersebut melalui sejarah pencarian
informasi anda di mesin pencari Google, video-video yang anda lihat di Youtube,
siapa-siapa saja yang sering berinteraksi dengan anda di Google+, tempat apa
saja yang anda cari di GoogleMaps atau apps apa saja yang anda lihat di Google
Play.
Misalnya saja. Saya
sering mencari data pemakaian air, laporan keuangan dan sejarah dunia di
Google. Di pencarian selanjutnya ketika saya mengetikkan kata “well” di mesin
pencari Google, kata well yang berarti sumur dan H.G. Wells (seorang sejarawan)
muncul paling banyak. Kata well yang berhubungan dengan psikologi muncul
belakangan.
Keuntungan bagi
pemakai Google adalah: informasi yang anda butuhkan disampaikan lebih akurat. Informasi
yang paling sesuai dengan sejarah pencarian kita akan muncul di halaman-halaman
awal Google Search. Bahkan iklan yang ditampilkan pun mengandung informasi yang
kita butuhkan. Bagi pelancong yang tidak mau repot, lebih suka langsung klik
iklan dari tripadvisor atau agoda daripada repot-repot survey hotel atau agen
perjalanan.
Efek sampingnya:
Google tahu tentang diri kita jauh lebih baik daripada kita, teman atau
orangtua kita. Google tahu apa yang anda butuhkan, apa yang menarik perhatian
anda, apa yang bisa memecahkan masalah anda, dimana anda, dll.
Kalau kita sedang
browsing di Google Chrome, ada iklan-iklan tertentu yang akan terus bermunculan
di website yang sedang kita buka. Apakah iklan-iklan tersebut mengganggu? Saya sendiri
tidak merasa keberatan karena mereka sangat sedikit memakan bandwidth dan
gambar yang ditampilkan tidak “merusak mata”. Bahkan iklan yang ditampilkan
Youtube lebih menarik daripada iklan televisi, padahal produk yang diiklankan
sama.
“Gangguan” lain
dari Google adalah tawaran terus menerus untuk mengintegrasikan layanan Gmail,
Youtube,Blogspot, dan Play dengan Google+. Kalau hape kita Android atau iPhone
hal ini bisa langsung diiyakan karena kita bisa memperluas jaringan. Tapi kalau
hape masih Java apalagi monokrom, abaikan saja. Kita cuma bisa merasakan
manfaatnya di laptop atau desktop. Hangout, fasilitas terbaik Google+,tidak
berfungsi di hape monokrom.
Apakah gangguan
iklan dari Google sebanding dengan keuntungan yang kita dapat? Sebagai perbandingan,
mesin pencari Microsoft yang bernama Bing tidak dapat menampilkan hasil
seakurat Google. Bing berjanji tidak akan merekam data pengguna atau melacak
pemakaian mereka. Hasilnya: informasi yang diberikan kadang meleset.
Tidak ada makan
siang gratis. No free lunch. Google mengintip kebiasaan dan kecenderungan kita
untuk menampilkan hasil pencarian yang lebih akurat dan menawarkan iklan yang sesuai dengan kebutuhan kita. Bing sebaliknya,
tidak ada yang dicatat maka tidak ada penawaran lebih.
Bagaimana dengan Anda?
Sudikah diganggu Google?
Komentar