Langsung ke konten utama

The Man From Archangel And Other Tales Of Adventure : Tentang Lelaki, Harapan Dan Petualangan

   Penerbit Bukuné akhirnya merilis kumpulan cerita pendek karya Sir Arthur Conan Doyle di 2012. The Man From Archangel (disingkat Archangel ) memuat 15 kisah karya Sir Arthur yang semuanya bisa didapat di Project Gutenberg dalam versi aslinya.
Sebagian besar cerpen bercerita tentang sepotong kejadian dalam keseharian seorang dokter, pengacara dan kalangan akademis (penemu, periset). Sebagian besar cerita bertutur tentang peristiwa-peristiwa di keseharian seorang dokter.

Alur cerita cerpen dalam Archangel bergulir lambat. Detail latar belakang lokasi, waktu dan penampilan tokoh-tokohnya dideskripsikan sampai sedetil-detilnya, hingga ke noda terkecil. Konflik batin seseorang diceritakan lambat dan detail. Dialog berlangsung panjang dan lama. Kebanyakan tokoh utama dalam cerpen punya hidup dan pekerjaan sempurna sampai datang peristiwa tak biasa dan tak terduaga dalam hidup mereka.
Dibanding cerpen-cerpen sejenis karya Enid Blyton dan Agatha Christie, karya Sir Arthur lebih detail dan lambat. Hanya dua cerita yang alurnya dipercepat di pertengahan. Archangel mengendalikan imajinasi pembaca, sedangkan karya Blyton dan Christie menyerahkan imajinasi ke pembacanya.
Bagi penikmat sastra yang terbiasa dengan petualangan dan misteri ala Sherlock Holmes (yang juga ditulis Sir Arthur) buku ini layak dibaca sebagai selingan. Kita bisa tahu kemampuan Sir Arthur menulis cerita yang genre dan gayanya betul-betul berbeda dari Sherlock.
Alur cerpen dalam Archangel yang lambat dan dialog yang panjang bisa membuat pembaca bosan dan mengantuk. Tidak disarankan bagi penyuka alur cepat ala Sidney Sheldon.
Keunggulan utama buku ini adalah pembaca bisa tahu dinamika masyarakat Inggris post-Victorian. Seperti pandangan bahwa wanita tidak boleh menjadi dokter, janda tidak pantas menjadi istri, perebutan hak paten antara beberapa ahli mesin, nilai kehormatan yang terlalu, dan lain-lain.

Lima belas cerita dalam 335 halaman dengan kertas cetak kekuningan yang nyaman di mata still a good deal. Kita tidak perlu mengunduh karya-karya Sir Arthur satu per satu. Sudah diterjemahkan pula. Bisa didapat di toko buku terdekat seharga 50an ribu. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

Istilah Kuliah : Share Swap (Tukar Saham)

Beberapa minggu yang lalu bursa saham dihebohkan oleh kegiatan share swap yang dilakukan Telkom (melalui anak perusahaannya, Mitratel) dengan Tower Bersama Infrastructure (TBIG). TLKM akan menukar 49% kepemilikannya di Mitratel dengan kepemilikan 5.9% atas TBIG. Detailnya: TLKM (pasca transaksi) punya 5.9% hak kepemilikan atas TBIG, sedangkan TBIG punya 49% kepemilikan di Mitratel. TLKM menyerahkan kepemilikan atas 49% saham Mitratel dengan kepemilikan atas 5.9% saham TBIG.