Langsung ke konten utama

Kontribusi Suara Bagi Otak

picture courtesy of wwolfdogswebsite.blogspot.com
Baru beberapa hari ini saya sadar bahwa otak saya bekerja sangat baik bila ada bunyi-bunyian yang agak ramai. Tidak seramai jalan raya, tapi lebih pada suara-suara bertempo cepat dengan banyak variasi dan sedikit pengulangan. Seperti musik alternatif atau orang mengobrol.

Penasaran, saya cari literatur dan saya adakan percobaan terhadap diri sendiri. Saya coba untuk mengerjakan tugas, membuat kerajinan atau menulis artikel di kesunyian nyaris total saat dinihari. Hasilnya kurang menggembirakan. Saya berhenti menulis dan mengerjakan tugas dalam 15 menit, dan beralih membaca BusinessWeek. Tapi ketika saya tambahkan musik (musik orkestra,tepatnya) dengan volume normal, otak saya mulai bekerja dengan cepat dan saya bisa menulis dan menghitung dengan tangkas.
Menurut sejumlah tulisan di NeuroAccoustic dan Technology Review, suara dan bunyi memang bisa mempengaruhi otak manusia bekerja. Hanya, bunyi-bunyian yang berpengaruh ditentukan oleh preferensi atau selera pendengarnya. Penggemar dangdut mungkin akan tertidur mendengar koleksi Liszt atau Tschaikovsky, sementara penikmat musik klasik yang anti dentuman drum akan pusing atau muntah bila disuguhi musik cadas alias rock.
Berangkat dari pengalaman dan literatur di atas , saya memutuskan untuk menambahkan unsur musik dan radio ke dalam rutinitas saya. Stasiun radio dengan penyiar yang cerewet,aktif berinteraksi, dan senang memutar lagu Top40 untuk rutinitas menulis atau membuat konsep, dan lagu dengan dengan beat sedang dan volume rendah untuk kegiatan berhitung. Selama tidak dihadapkan dengan perubahan jadwal mendadak, sejauh ini rutinitas saya cukup menyenangkan dan memberi hasil.
Bagaimana dengan anda, suara seperti apa yang paling sesuai untuk kegiatan anda?


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

Istilah Kuliah : Share Swap (Tukar Saham)

Beberapa minggu yang lalu bursa saham dihebohkan oleh kegiatan share swap yang dilakukan Telkom (melalui anak perusahaannya, Mitratel) dengan Tower Bersama Infrastructure (TBIG). TLKM akan menukar 49% kepemilikannya di Mitratel dengan kepemilikan 5.9% atas TBIG. Detailnya: TLKM (pasca transaksi) punya 5.9% hak kepemilikan atas TBIG, sedangkan TBIG punya 49% kepemilikan di Mitratel. TLKM menyerahkan kepemilikan atas 49% saham Mitratel dengan kepemilikan atas 5.9% saham TBIG.