Dengan terbitnya Blood of
Olympus, berakhir sudah serial fiksi remaja Percy Jackson and The Heroes of
Olympus. Rick Riordan memutuskan beralih ke mitologi Norse (Skandinavia) dengan
tokoh utama Magnus Chase, setelah sebelumnya (sedikit) gagal dengan
memperkenalkan mitologi Mesir melalui Kane Chronicles, mitologi Yunani melalui
Percy Jackson and The Olympians, dan mitologi Romawi lewat Percy Jackson and
The Heroes of Olympus.
Garis besar alur cerita The
Heroes of Olympus sebagai berikut: ketujud demigod harus berjuang mencegah
kebangkitan Gaea sang ibu bumi (bukan Ultraman Gaia). Mereka adalah Percy,
Annabeth, Jason, Piper, Hazel, Frank & Leo. Walau sudah melakukan
perjalanan hingga Yunani, Gaea justru bangkit di Perkemahan Blasteran (berkat
darah dari Percy & Annabeth). Zeus pun mengirim mereka ke Perkemahan dimana
(SPOILER!!!) Jason, Leo dan Piper berhasil mengalahkan Gaea.
Daya tarik utama The Heroes of
Olympus masih dialog kocak yang dilontarkan Percy atau Leo, misi ala permainan
RPG, pengetahuan padat tapi sederhana tentang tokoh-tokoh mitologi dari
Annabeth/Piper, alur yang sulit ditebak, sub-plot yang menarik dan rangkaian
kata yang mudah dipahami. Ramuan keenam hal inilah yang membuat karya-karya
Riordan begitu digandrungi anak-anak di seluruh dunia. Tidak hanya anak-anak,
pembaca dewasa seperti saya pun terkagum-kagum dengan kisah-kisahnya.
Jika Percy Jackson and The
Olympians murni berkisah tentang kehidupan dan perkembangan karakter Perseus
“Percy” Jackson, maka Percy Jackson and The Heroes of Olympus lebih mirip
kumpulan kisah-kisah 7 orang demigod (para Pahlawan Olympus). Percy masih
mendapatkan porsi besar, ±40%, namun pengembangan karakternya tidak semaju dan
semulus dirinya di serial The Olympians. Ia lebih banyak berperan sebagai
penjaga dan ujung tombak pertempuran rutin karena punya kemampuan tempur paling
tinggi. Perannya sebagai pencair suasana dibagi dengan Leo, yang punya selera
humor mirip. Bahkan di beberapa kesempatan ia justru menakuit teman-temannya
karena tidak mampu mengendalikan kekuatannya (pipa air meledak, badai datang
sendiri, uap racun mencekik musuh).
Awal dan akhir cerita The
Heroes of Olympus dibuka dan diakhiri oleh Leo, Jason & Piper, walaupun
judulnya adalah Percy Jackson and The Heroes of Olympus. Mereka membuka cerita
di Lost Hero, mereka pun menutup kisah ini di Blood Of Olympus. Walau agak
mengecewakan pembaca, tapi keputusan pengarang memberi ruang lebih untuk 3
tokoh lain bisa dipahami.
Riordan mungkin agak bosan juga
dengan Percy. Bagaimanapun, Percy sudah mendominasi dan jadi tokoh utama di 5
buku serial The Olympians, Demigod Files, Demigod Diaries, Greek Gods, Greek
Heroes (terbit Agustus 2015) dan 3 buku di serial The Heroes of Olympus (Son of
Neptune, Mark of Athena, House of Hades). Riordan butuh karakter baru untuk
mengembangkan kemahirannya dalam dunia tulis menulis. Serial Kane Chronicles
bisa dibilang kurang berhasil (dilihat dari komentar di Goodreads, frekuensi
peminjaman di perpustakaan dan volume penjualan di Amazon). Kali ini, ia
berkesempatan mencoba peruntungannya dengan tokoh baru dan mitologi baru.
Kalaupun serial mitologi Norse kelak kurang berhasil, ia selalu bisa kembali ke
Percy Jackson.
Komentar