Langsung ke konten utama

Gulp: Adventures On The Alimentary Canal By Mary Roach

Bosan dengan buku diktat biologi tentang sistem pencernaan? Penasaran dengan cerita-cerita aneh terkait sistem pencernaan manusia? Bacalah Gulp. Buku kedua dari Mary Roach setelah Stiff ini menyajikan berbagai petualangan yang berhubungan dengan sistem pencernaan, mulai dari pemakaian anus untuk menyelundupkan iPhone dan narkoba, hingga bagaimana api bisa membakar ruangan yang penuh gas kentut. Roach berusaha memberi informasi tidak biasa yang berkaitan dengan organ-organ pencernaan manusia beserta berbagai kegunaan “alternatif”nya.

Kesan pertama saya saat membaca bagian awal buku ini adalah: “Wow, ternyata organ pencernaan manusia itu luar biasa”. Tapi semakin ke belakang dan semakin menekuni organ pencernaan, semakin sulit saya menyelesaikan buku ini. Informasi yang diberikan variatif, menarik, tak terduga, noteworthy, dan memicu saya mencari jurnal resminya di internet. Tetapi kosakata yang digunakan semakin lama semakin sulit, grammar dalam penyusunan cerita pun semakin rumit. 
Ada sejumlah cerita yang tidak bisa saya tangkap esensinya karena saya tidak tahu vocabulary dan grammar yang dipakai. Saya belum membaca Stiff, jadi belum tahu apakah vocabulary dan grammar rumit adalah ciri khas Mary Roach.
Kelebihan buku ini, tentu saja, adalah kelucuan cerita, ketidakterdugaan manfaat dari organ pencernaan, dan kekayaan vocabulary yang tidak biasa. Kalau kita bosan dengan buku-buku investigatif yang ceritanya menarik tapi kosakatanya kurang menantang, maka Gulp wajib dikoleksi dan dibaca berulang kali. 
Kelebihan Gulp lainnya adalah variasi cerita tentang organ pencernaan, ada cerita yang menakutkan, menjijikkan, mengharukan dan tragedi terkait organ manusia (terutama yang melibatkan lambung dan usus halus). Gulp bisa menjadi referensi penting bagi sejumlah buku yang berkaitan dengan industri makanan,misalnya Salt Sugar Fat dari Michael Moss atau Fast Food Nation dari Eric Schlosser.

Hingga resensi ini ditulis, Gulp belum tersedia di Google Play. Jadi bagi teman-teman yang penasaran, bisa mencari buku setebal 300 halaman ini di Periplus dengan harga 192 ribu. Stiff belum diterjemahkan ke bahasa Indonesia, jadi sepertinya Gulp juga tidak akan diterjemahkan. Bila ingin memperolehnya, Periplus atau Amazon bisa menjadi pilihan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

Istilah Kuliah : Share Swap (Tukar Saham)

Beberapa minggu yang lalu bursa saham dihebohkan oleh kegiatan share swap yang dilakukan Telkom (melalui anak perusahaannya, Mitratel) dengan Tower Bersama Infrastructure (TBIG). TLKM akan menukar 49% kepemilikannya di Mitratel dengan kepemilikan 5.9% atas TBIG. Detailnya: TLKM (pasca transaksi) punya 5.9% hak kepemilikan atas TBIG, sedangkan TBIG punya 49% kepemilikan di Mitratel. TLKM menyerahkan kepemilikan atas 49% saham Mitratel dengan kepemilikan atas 5.9% saham TBIG.