Salah satu buku tentang pola
makan yang ditulis dalam bahasa populer mulai laris di kanca penerbitan
Indonesia. Kelompok Kompas Gramedia mungkin pernah gagal menjual majalah
Prevention, tapi mereka berhasil menemukan sejumlah pelaku dan ahli kesehatan
yang piawai menulis dan mempraktekkan gaya hidup sehat. Salah satunya Erikar
Lebang.
Suami penyanyi Nina Tamam ini
dikenal sebagai praktisi yoga dan gizi bersertifikat. Sejak acap menulis di
Prevention dan sejumlah media cetak lain, ia mampu menarik sejumlah pengikut
yang lumayan banyak yang bersedia meluangkan waktu untuk membaca
tulisan-tulisannya. Followers akun
Twitternya memang belum terlalu banyak, terakhir dilihat berjumlah sekitar 49
966 pengikut. Tapi pengikut yang tidak sampai 50 ribu tersebut hampir semuanya
loyal dan bersedia membeli buku-buku yang ditulisnya, seperti Food Combining
itu Gampang (diterbitkan Mizan), serta Mitos dan Fakta Kesehatan (diterbitkan
Kompas). Di salah satu cabang Gramedia di Solo, buku Food Combining di bulan
Ramadhan bahkan termasuk salah satu best
seller.
Di tahun 2014 kemarin, Erikar
menerbitkan lagi satu buku lewat penerbit buku Kompas, yaitu Mitos dan Fakta
Kesehatan 2. Dibandingkan dengan buku pertamanya, buku kedua ini lebih tebal 2
kali lipat (325 halaman) dan harganya juga lebih mahal (72ribu). Tapi harganya
sebanding dengan ilmu dan pengalaman membaca yang didapat. Halaman dan
tulisan-tuliasannya berwarna-warni, memudahkan pembaca mengingat informasi di
dalamnya. Beberapa cerita bahkan dilengkapi foto.
Ilmu kesehatan yang didapat pun
tidak kalah banyak. Buku ini seolah merangkum informasi tentang sistem
pencernaan yang pernah diteliti oleh Hiromi Sinya (Terapi Enzim, The Microbes
Factor) dan Kazuo Murakami (Misteri DNA). Kita diajak untuk mencermati makanan
dan pengaruhnya terhadap sistem pencernaan dan sirkadian manusia, mencermati
pola hidup dan pengaruhnya terhadap kesehatan kit, dan menilik kembali
keseharian kita, sudahkan kita memperhatikan tubuh kita? Pendek kata, sesuai
dengan judulnya, Mitos dan Fakta Kesehatan mampu membuat kita mempertanyakan
kembali pola makan dan perilaku gaya hidup kita.
Buku ini disajikan dengan
pendekatan oral dan diramu dengan pengalaman keseharian penulisnya. Ia membuka
suatu cerita dengan pengalaman pribadi dan mengaitkannya dengan suatu mitos
kesehatan, lalu menjelaskan atau menyanggah mitos tersebut dengan sejumlah
riset kedokteran.
Tiap alinea disusun sependek
mungkin. Maksimal hanya ada 4 kalimat dalam satu paragraf. Kebanyakan (hampir
90%) paragraf hanya terdiri atas satu kalimat saja. Paragraf yang dianggap
penting ditulis dalam warna terang, seperti oranye, merah, atau hijau. Setiap
bab punya warna sendiri. Misal bab penyakit diberi warna ungu. Tulisan di
dalamnya pun besar-besar dengan ukuran huruf 13-14, memudahkan pembaca menikmat
buku dengan santai.
Membaca buku ini relatif cepat,
tidak sampai 3 jam bisa diselesaikan. Kombinasi spasi yang renggang, tulisan
besar, dan ilustrasi menarik membuat pengalaman membaca buku ini cukup
berkesan. Informasi yang disajikan pun sangat bagus dan bisa diaplikasikan di
keseharian. 4 dari 5 bintang.
Komentar