Langsung ke konten utama

Creative Writing by AS Laksana


         Sebagai seorang penulis blog amatir yang hanya menulis review buku dan terkadang curhat isu terkini, saya terkadang bingung apa yang harus ditulis di kala tidak ada buku yang menarik diulas atau isu yang menarik dibahas. Ingin menulis cerpen tapi tidak tahu apa yang harus ditulis dan bagaimana merangkai cerita.

Untunglah ada buku Creative Writing dari AS Laksana. Pak Laksana yang juga pendiri dan pengajar di Sekolah Menulis Jakarta School ini adalah seorang penulis kawakan yang sudah menelurkan puluhan karya cerpen dan novel di ranah sastra Indonesia. Beberapa penulis novel atau skenario film merujuk Laksana sebagai pengajar yang efektif dan mumpuni. Sekolah menulisnya yang terletak di Jakarta jelas tidak mampu menjangkau semua orang yang ingin belajar. Untuk itulah ia memilih menerbitkan Creative Writing ini.

Ada 24 langkah yang termaktub dalam 208 halaman yang bisa dipelajari untuk menulis cerita fiksi. Ke-24 langkah tersebut disusun dengan sangat simpel tapi efektif. Dimulai dari mengakrabkan otak dengan tangan, berlatih menulis di mana saja, belajar menulis cerita dengan 3 kata saja, menyusun plot dan dialog, mengkonstruksi cerita, memakai metafora, hingga rajin membaca dan membuka kamus. Ke-24 langkah tersebut sebaiknya dipraktekkan berurutan untuk memaksimalkan proses belajar calon penulis.
Creative Writing tidak hanya bermanfaat bagi penulis dan pelajar. Pengulas seperti saya pun diuntungkan oleh buku ini. Saya jadi paham bagaimana menghargai, membandingkan, dan mengulas suatu cerita. Pasca membaca dan mempraktekkan sejumlah langkah dalam Creative Writing, saya dapat melihat buku-buku yang pernah saya baca dari sudut pandang berbeda. Ada cerita yang dingin dan menusuk ala John Grisham, emosional dan melompat-lompat alan Chick Lit, atau cerita berdialog cepat gaya Rick Riordan.
Walau tebalnya 208 halaman, buku ini amat sangat cepat dibaca. Tidak sampai 3 jam sudah tamat. Yang lama adalah mempraktekkan ke-24 langkah di dalamnya. Selama 2 bulan saya meminjam buku ini belum tuntas dipraktekkan kesemua langkah tersebut. Oleh karena itu, Creative Writing sangat direkomendasikan untuk dimiliki dalam versi cetak, karena enak dibaca berulang kali dan sangat bagus dipraktekkan berulang-ulang. 5 dari 5 bintang untuk Creative Writing.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

Istilah Kuliah : Share Swap (Tukar Saham)

Beberapa minggu yang lalu bursa saham dihebohkan oleh kegiatan share swap yang dilakukan Telkom (melalui anak perusahaannya, Mitratel) dengan Tower Bersama Infrastructure (TBIG). TLKM akan menukar 49% kepemilikannya di Mitratel dengan kepemilikan 5.9% atas TBIG. Detailnya: TLKM (pasca transaksi) punya 5.9% hak kepemilikan atas TBIG, sedangkan TBIG punya 49% kepemilikan di Mitratel. TLKM menyerahkan kepemilikan atas 49% saham Mitratel dengan kepemilikan atas 5.9% saham TBIG.