Langsung ke konten utama

Kamu Indonesia Banget Kalau... by Berit Renser

Sudah banyak ditemui blog yang menulis “keanehan” Indonesia di mata orang Barat. Buku yang cukup dikenal salah satunya dari Richard Miles berjudul Bule Juga Manusia. Di tahun 2013, Transmedia menerbitkan buku sejenis berjudul Kamu Indonesia Banget Kalau... yang ditulis Berit Renser. Tema kedua buku ini sama : membahas perbedaan budaya Indonesia dari kacamata mereka. Keduanya dikemas dengan gaya penulisan komedi. Bedanya, Miles memperhalus sarkasme dan paradoks yang ditemuinya. Renser lebih terang-terangan, tanpa basa-basi.
Dari bagian awal (kata pengantar), Renser sudah menyajikan kepiawaiannya menulis sarkasme dalam bumbu komedi.  Semakin kita masuk ke halaman-halamannya, kita semakin terhenyak dan terhibur. Renser menulis banyak hal yang benar tentang Indonesia, mulai dari kebiasaan kita buang sampah sembarangan, kecintaan kita akan birokrasi, ketiadaan privasi di Indonesia, kecerdasan kita mengarang cerita (mengibul), betapa kita memuja penampilan, praktik klenik yang menjamur, dan lain-lain. Semuanya disampaikan dengan lugas dengan bumbu humor.

Diperlukan pikiran terbuka dan kemampuan menertawakan diri sendiri saat membaca buku ini. Seorang PNS atau guru jelas tidak menyukai dan menganggap Renser hanya melihat sisi negatif Indonesia, walau Renser berulang kali menekankan betapa enaknya seorang kaukasid tinggal di Indonesia. Buku ini cukup banyak menyindir birokrasi Indonesia, jadi pembaca sebaiknya mencoba melihat perbedaan Indonesia dengan Estonia, negeri asal Renser.
Estonia, sebagai bagian dari Euro Zone, terbiasa akan birokrasi digital yang mudah dan cepat, menghargai privasi, cinta kebersihan dan kesunyian, berpikiran terbuka tapi tetap skeptis, dan berbicara langsung ke pokok permasalahan. Tentu saja mereka kaget saat tiba di Indonesia, di mana budaya dan kebiasaan masyarakatnya bertolak belakang dengan Estonia.

Buku setebal 213 halaman ini cukup layak dikoleksi sebagai penghibur di kala suntuk atau bosan, dengan catatan kita mampu menerima sindiran di dalamnya dan menertawakan diri sendiri. 3.5 dari 5 bintang untuk buku ini. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

Istilah Kuliah : Share Swap (Tukar Saham)

Beberapa minggu yang lalu bursa saham dihebohkan oleh kegiatan share swap yang dilakukan Telkom (melalui anak perusahaannya, Mitratel) dengan Tower Bersama Infrastructure (TBIG). TLKM akan menukar 49% kepemilikannya di Mitratel dengan kepemilikan 5.9% atas TBIG. Detailnya: TLKM (pasca transaksi) punya 5.9% hak kepemilikan atas TBIG, sedangkan TBIG punya 49% kepemilikan di Mitratel. TLKM menyerahkan kepemilikan atas 49% saham Mitratel dengan kepemilikan atas 5.9% saham TBIG.