Fyuhh, kuliah sudah masuk
semester 2. Mata kuliah yang dijalani lebih sedikit dibanding semester lalu,
dengan tingkat kesulitan yang berbeda. Semester ini lebih berat bagi otak saya
yang sudah terspesialisasi. Ada beberapa mata kuliah yang tidak masuk ke dalam
otak karena tidak paham konsepnya. Ada beberapa yang bisa dipahami dengan mudah
karena sudah biasa praktek.
Ada satu kata yang menarik
perhatian selama kuliah salah satu mata kuliah, yaitu goal congruence. Istilah ini sangat sering ditemukan di mata kuliah
Management Control System. Secara harfiah, goal
congruence berarti keharmonisan tujuan. Orang-orang yang bekerja dalam
organisasi diharapkan memiliki kesamaan tujuan atau goal congruence agar sasaran bisa tercapai.
Salah satu cara melakukan goal congruence adalah memegang kendali
(control). Selama ada pihak yang
mengawasi dan memegang kendali, keharmonisan tujuan bisa tercapai. Misal
karyawan diawasi kepala cabang, kepala cabang diawasi manajemen pusat,
manajemen diawasi pemegang saham. Pihak yang memegang kendali memanfaatkan
kuasa jabatan yang dimilikinya untuk memastikan bawahannya melaksanakan tugas.
Kuasa jabatan atau kekuasaan dapat dimanfaatkan untuk memberi penghargaan (reward) atau hukuman (punishment), dua insentif yang paling
mudah mengendalikan manusia.
Selain melalui kendali kuasa
jabatan, goal congruence juga dapat
diraih dengan menjejalkan visi, misi dan budaya perusahaan ke orak karyawan.
Bila terlalu lama diindoktrinasi, lama kelamaan pegawai secara tidak sadar akan
melakukan segala cara untuk mencapai tujuan perusahaan/organisasi, karena ia
merasa bahwa tujuan organisasi adalah tujuannya juga.
Di sejumlah perusahaan yang
sudah melantai di bursa (listing) ada
beberapa cara untuk membuat karyawan/pegawai merasa bahwa tujuan organisasi
identik dengan tujuannya juga, yaitu memberi gaji tinggi kepada manajer (puncak
dan menengah/lini) dan memberi EmSOP (employee
stock ownership program atau employee
stock option plan) kepada semua pegawai dan manajer. EmSOP membuat karyawan
merasa memiliki perusahaan, sehingga mereka akan bekerja keras meningkatkan
keuntungan organisasinya. Bila laba perusahaan naik dan harga saham naik,
mereka jugalah yang akan mendapat untung. Mereka bisa menjual saham atau opsi
jatah EmSOP dengan harga tinggi di masa depan.
Pemberian gaji tinggi kepada
manajer berfungsi meningkatkan motivasi karyawan agar bekerja lebih keras
sehingga mampu menduduki posisi manajer. Pemberian gaji tinggi tidak selamanya
untuk menghargai usaha si manajer. Ada tujuan lain di dalamnya, yaitu
memastikan bawahan-bawahannya iri dan berusaha keras mencapai posisi manajer.
Bisakah cara-cara di atas
memastikan timbulnya keharmonisan tujuan antara karyawan dengan perusahaan?
Sebagian besar berhasil, tapi pasti ada sejumlah kegagalan. Tidak ada sistem
yang sempurna. Manajer yang diberi kuasa reward
& punishment bisa menggunakannya untuk membelokkan tujuan perusahaan
menjadi tujuannya sendiri. Antar pegawai bisa saling menusuk dalam mendapatkan
promosi. Karyawan bisa menjadi sedemikian skeptis kepada visi dan misi
perusahaan akibat budaya yang bertentangan dengan tujuan perusahaan. Semua itu
adalah tantangan yang dihadapi organisasi saat berusaha menyatukan unsur-unsur
pendukungnya, terutama sumber daya manusianya.
Komentar